Corak Demo Mahasiswa Woles 2019: Poster Lucu dan Medsos

Corak Demo Mahasiswa Woles 2019: Poster Lucu dan Medsos

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 20:13 WIB
Foto: via Twitter @yeahmahasiswa

Tulisan,'Cuti nonton Drakor karna di DPR lebih banyak drama', dan bahkan 'Pak Presiden sahkan saja saya dengan Anya Geraldine. Jangan RUU nya', jadi ungkapan menghibur, yang tak kehilangan substansi tuntutannya. Dan tak jarang pula, keseriusan menyampaikan pendapat teralihkan oleh munculnya tawaran 'Jasa penggarapan skripsi', maupun 'Tersedia kost putri, hubungi nomor berikut' di tengah kerumunan.

Ada pula poster yang berbunyi, 'Ada yang punya power bank?' atau 'Woi bagi link dong'. Selain menggelitik, tentu ini adalah gambaran pesan yang kontekstual, di era yang sangat bergantung pada perangkat digital.



Poster-poster itu muncul lewat 'ideologi' dalam arti kasual yang dominan dianut anak-anak muda penghuni kampus Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain bernada penuh kelucuan, riang gembira khas gaya generasi milenial dengan ideologi utamanya, woles (plesetan dari slow, santai tak perlu tegang), unjuk rasa 2019 ini bercorak multimedia," kata Firman.



Ini era teknologi informasi. Suara mahasiswa juga tak bisa dilepaskan dari teknologi yang mereka pakai itu. Mereka juga menggemakan tuntutan dan aksinya di jagat media sosial internet. Poster-poster lucu itu tersebar lewat Instastory, YouTube, Facebook, maupun grup-grup WhatsApp. Konten tuntutan cepat menyebar dan menular bak virus (viral). Memang itulah tujuannya. Poster lucu itu bisa efektif menyasar tujuan.

"Implikasinya, tak usah diragukan. Ini terlihat, Presiden sampai harus mengundang tokoh masyarakat untuk dimintai pendapat: apa yang dapat dilakukan untuk meredakan tekanan mahasiswa ? Pertemuan Presiden dengan tokoh masyarakat, dilakukan setelah beberapa menteri tampil untuk meredakan gelombang unjuk rasa," tutur Firman.

Corak Demo Mahasiswa Woles 2019: Poster Lucu dan MedsosFoto: via Twitter @yeahmahasiswa

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads