Kendari - Ratusan mahasiswa berbagai universitas di Kota Kendari menggelar demonstrasi di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara. Mereka meminta Kemenkum HAM mengawal kasus kematian rekan mereka,
Randi dan Muh Yusuf Kardawi.
"Untuk usut secepatnya teman kami yang meninggal," kata salah seorang mahasiswa saat berorasi halaman Kantor Kemenkum HAM Sultra, Senin (30/9/2019).
Para mahasiswa menyayangkan tindakan penembakan yang menyebabkan hilangnya nyawa rekannya itu. Mahasiswa juga berharap Kemenkum HAM tidak mencederai kepercayaan mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan cederai kepercayaan kami," teriak mahasiswa.
Mahasiswa mendesak agar Randi dan Yusuf mendapatkan haknya yakni memperoleh keadilan yang seadil-adilnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra, Sofyan menegaskan telah menyurati Polri terkait demo rusuh yang berujung tewasnya mahasiswa. Pihaknya masih menunggu jawaban polisi.
"Setelah kejadian pada tanggal 26 September, kami langsung menyurat ke Polda pada tanggal 27 September untuk meminta kejelasan terkait kejadian tersebut, kami tinggal menunggu jawabannya," katanya.
Dia menuturkan surat itu meminta peristiwa diusut tuntas. Surat tersebut ditembuskan kepada Kapolri, Menteri Hukum dan HAM serta Gubernur Sultra.
Sofyan kemudian meneken pernyataan yang dibacakan mahasiswa Universitas Halu Oleo. Isi pernyataan itu antara ialah:
1. Menyatakan untuk mengusut tuntas atas berpulangnya dua rekan mahasiswa yakni Randi dan Muh Yusuf Kardawi
2. Membentuk tim investigasi independen yang melibatkan mahasiswa
3. Akan melakukan perlindungan hukum kepada keluarga korban dan saksi-saksi
"Posisi kami ada di tengah-tengah untuk mendapatkan keadilan, mudah-mudahan kami tidak mengkhianati," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
