Keributan itu berawal dari sebuah diskotek yang berada tidak jauh dari posko FBR. Kelompok yang terlibat keributan itu berlari keluar mengejar pengunjung hingga menyerang secara membabi buta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu menimbulkan duka mendalam bagi para anggota ormas dan juga keluarganya. Buntut kejadian itu kemudian muncul pesan berantai di grup WhatsApp yang menyebutkan akan adanya aksi sweeping.
"Forward dari teman. Jakarta barat rusuh ambon vs FBR..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak," demikian info yang beredar.
Kombes Hengki memastikan info tersebut hoax. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Luthfi yang memastikan bahwa anggotanya tidak akan ada yang melakukan sweeping.
"Saya menginstruksikan kepada seluruh anggota FBR untuk tetap menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian. Saya menjamin tidak ada sweeping dari anggota FBR," kata Luthfi saat dihubungi detikcom, Rabu (24/4/2019).
Luthfi menegaskan anggota yang melakukan aksi sweeping akan diberikan sanksi tegas hingga pemecatan keanggotaan ormas FBR.
"Selain teguran tentunya pembinaan dan pengertian, kalau sudah dilakukan pembinaan masih tidak didengar juga biasanya kami akan pecat," tegas dia.
Luthfi mengimbau kepada seluruh anggota FBR untuk menahan diri. Anggota diminta untuk mempercayakan pengusutan kasus kepada aparat polisi.
"Percayakan semuanya kepada aparat kepolisian," lanjutnya.
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini