"Saya menginstruksikan kepada seluruh anggota FBR untuk tetap menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian. Saya menjamin tidak ada sweeping dari anggota FBR," kata Luthfi saat dihubungi detikcom, Rabu (24/4/2019).
Luthfi menegaskan anggota yang melakukan aksi sweeping akan mendapatkan sanksi tegas hingga pemecatan keanggotaan ormas FBR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi mengimbau kepada seluruh anggota FBR untuk menahan diri. Anggota diminta untuk mempercayakan pengusutan kasus kepada aparat polisi.
"Percayakan semuanya kepada aparat kepolisian," lanjutnya.
Lebih lanjut Luthfi menyampaikan belasungkawa atas kematian salah satu anggota FBR. Dia berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
"Harapannya kasus ini kami minta pelaku diberikan hukuman seberat beratnya," ucapnya.
Luthfi juga mengomentari soal video yang beredar di media sosial. Dalam video itu tampak seorang pria berbicara di tengah massa FBR, menyatakan akan menutup kafe yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) awal.
Terkait video tersebut, Luthfi tidak menyangkal. Dia menyebut bahwa reaksi massa saat itu merupakan tindakan spontanitas.
"Spontanitas saat menghadiri pemakaman almarhum, tapi selanjutnya saat Kapolres menjamin akan mengusut tuntas, maka tidak ada tindakan apapun selain menahan diri dan mengawal kasus ini," tuntasnya.
Seorang anggota FBR tewas dan dua anggota lainnya mengalami luka-luka akibat diserang oleh sekelompok orang pada Selasa (23/4) dini hari. Belum diketahui penyebab keributan tersebut.
Simak Juga Video FBR: Terima Kasih Jokowi atas Kepeduliannya Terhadap Betawi (mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini