Jangan Sampai Kasus Novel Timpa Pimpinan KPK

Jangan Sampai Kasus Novel Timpa Pimpinan KPK

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 15 Apr 2018 23:07 WIB
Ilustrasi (Hasan Al Habshy/detikcom)
Jakarta - Setahun berlalu sejak Novel Baswedan disiram air keras. Bila teror terhadap penyidik KPK itu tak kunjung terungkap, khawatirnya kejadian itu bisa terulang menimpa para pimpinan KPK.

Pimpinan KPK saat ini adalah Agus Rahardjo, Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif. Jangan sampai salah satu dari mereka kena siram air keras seperti yang dialami Novel pada 11 April 2017 silam.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekhawatiran itu bahkan sudah ada di benak mantan Ketua KPK, Abraham Samad. Maka kasus itu perlu segera diungkap, caranya dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Saya khawatir kasus Novel akan terulang menimpa pegawai-pegawai KPK," kata Samad di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Minggu (15/4/2018).



"Dan tidak menutup kemungkinan Komisioner KPK juga bisa kena (teror)," imbuhnya.

Kekhawatiran ini menghinggapi Novel seiring proses penyembuhan matanya yang tersiram air keras itu. Dia tak hanya cemas bila Pimpinan KPK yang sekarang kena air keras, namun lebih dari itu, dia khawatir teror begini bisa menciutkan nyali KPK. Maka teror ini tak boleh dibiarkan gelap terus.

"Kalau dibiarkan dan kejadian ini terus-menerus jadi ancaman, saya khawatir ke depan pegawai KPK takut atau menurun keberaniannya. Saya khawatir pelaku makin berani. Ini nggak boleh terjadi. Saat ini setahun penyerangan saya yang belum terungkap, saya ingin sampaikan negara tidak boleh abai," kata Novel kepada detikcom di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (9/4) lalu.



Novel pesimistis polisi bisa mengungkap teror itu. Namun Wakil Kepala Polri Komjen Syaifuddin mengatakan langkah pengusutan kasus teror penyerangan air keras pada Novel Baswedan semakin maju. Komnas HAM hingga Ombudsman turut memantau pula.

"Langkahnya semakin progresif saya rasa," ucap Syafruddin di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, siang tadi.

Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya juga masih menunjukkan optimismenya menyelesaikan kasus teror penyiraman air keras ini. Polisi masi terus mencari pelaku penyiraman air keras itu.



"Intinya kita masih berupaya keras untuk mencari pelaku,masih bekerja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Rabu (11/4), tepat setahun setelah peristiwa teror ke Novel itu. (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads