![]() |
Dia juga menyebutkan, jenis mobil yang dibeli warga seperti Toyota Innova, Honda HR-V, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero hingga Honda Jazz.
Detikcom juga berkeliling menyusuri perkampungan miliarder Tuban ini, dan tampak banyak rumah warga yang sedang direnovasi. Mobil-mobil yang rata-rata dibeli pada 2020-2021 juga terlihat menghiasi bagian depan rumah mereka.
Pada umumnya rumah warga sudah menggunakan tembok. Namun ada beberapa yang menggunakan kayu jati. Sementara pembebasan lahan oleh Pertamina dan Rosneft dilakukan di tiga desa. Yakni Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu. Semuanya berada di Kecamatan Jenu, Tuban.
Rata-rata satu orang membeli satu mobil. Namun ada juga yang memborong dua sampai tiga mobil.
Dalam pembebasan lahan tersebut, tanah warga dibayar dengan harga Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu per meternya. Menurutnya, rata-rata warga mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan Rp 8 miliar.
"Bermacam-macam untuk jenis mobilnya. Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta. Paling banyak warga sini Rp 26 miliar. Sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar. Kalau rata-rata Rp 8 miliar," imbuhnya.
Kades ini mengaku sempat khawatir atas rezeki dadakan yang diterima warganya. Menurutnya, uang hasil penjualan tanah tersebut digunakan warga untuk memborong mobil dan tanah, kemudian membangun rumah dan sisanya ditabung untuk buka usaha.
Untuk diketahui, kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak Pertamina mencapai 821 hektare. Rinciannya, lahan warga 384 hektare, KLHK 328 hektare dan Perhutani 109 hektare.
Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara Rp 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026. Kilang ditargetkan mampu memproduksi 300 ribu barel per hari.