Saat Emak-Emak Peternak Blitar Menangis Histeris Ingin Curhat Ketemu Risma

Saat Emak-Emak Peternak Blitar Menangis Histeris Ingin Curhat Ketemu Risma

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 24 Okt 2021 15:53 WIB
mensos tri rismaharini
Seorang emak-emak peternak menangis histeris ingin curhat menemui Risma (Foto: Erliana Riady)
Blitar -

Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali ke Blitar meneruskan perbaikan Makam Bung Karno (MBK). Namun kehadirannya kali ini diwarnai tangis histeris emak-emak peternak yang ingin curhat tentang nasibnya yang terancam gulung tikar.

Risma kembali datang ke areal MBK sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam semalam, sudah tampak perubahan kondisi MBK yang lebih cantik. Deretan bunga angrek putih dikaitkan di batang pohon sisi kanan dan kiri nisan MBK.

Beberapa pot bunga besar dengan cat kuning keemasan terpajang di tiap sudut makam. Tembok marmer yang mengelilingi nisan tampak dipoles hingga muncul kesan terbarukan. Suasana MBK lebih adem dan rindang, di saat banyak pengunjung ziarah ke makam Sang Proklamator.

Di tengah kesibukan Risma berjalan hilir mudik memberikan arahan kepada anak buahnya, tiba-tiba seorang perempuan berhijab biru berusaha mendekat sambil menangis histeris. Dia berteriak-teriak memanggil nama mantan Wali Kota Surabaya itu.

mensos tri rismahariniRisma berbincang dengan emak-emak peternak (Foto: Erliana Riady)

Aksinya otomatis dihentikan petugas pengamanan. Seorang staf wanita Kemensos berkaos merah kemudian berusaha menenangkan perempuan berhijab itu sambil menggajaknya menjauh dari Risma.

"Saya hanya ingin curhat kepada Bu Risma. Sudah tiga bulan kami susah mencari makan. Saya peternak ayam dari Lodoyo, Jegu," jawab perempuan berhijab biru saat ditanya Plt Kadisbudpora Pemkot Blitar, Tri Iman Prasetyono, Minggu (24/10/2021).

Tri Iman kemudian meminta pengertian perempuan tersebut agar tidak membuat kericuhan karena dia berada di dalam areal makam Sang Proklamator. "Mari kita bicarakan di luar. Mohon tenang ini areal makam. Tenang ya bu, ini di dalam makam," kata Tri Iman.

Simak juga 'Momen Mensos Risma Percantik Makam Bung Karno di Blitar':

[Gambas:Video 20detik]



Informasi yang dihimpun detikcom, perempuan berhijab biru itu adalah Siti Masruah peternak rakyat warga Kecamatan Sutojayan. Semula, dia berada di parkir pasar sebelah utara MBK. Begitu mengetahui rombongan Mensos mendatangi MBK, dia ingin bertemu dan mencurahkan kepailitan usahanya karena anjloknya harga telur selama tiga bulan terakhir.

Begitu emak-emak peternak diajak ke ruang transit yang berada di luar areal nisan MBK, Risma langsung memanggil Bupati Blitar Rini Syarifah dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Blitar Tuti Komariyati yang hari ini mendampinginya. Kepada kedua pejabat tersebut Risma menjelaskan aturan dan kebijakan yang merupakan wewenang Mensos dan yang di luar kewenangan itu. Yakni membeli telur dari peternak untuk didistribusikan sebagai komponen bansos.

Ternyata, di dalam areal MBK juga ada Yessi, peternak Garum yang selama ini menjadi koordinator aksi damai peternak layer pasca-anjloknya harga telur. Mensospun meminta Yesi dipanggil dan diberi penjelasan langsung terkait skema, mekanisme, dan aturan terkait pengadaan komponen bansos.

"E-warung bukan kewenangan saya. Kalau saya yang atur, itu melanggar. Lihat siapa yang tanda-tangan. Kalau saya didemo, aku yo bingung masalah opo. Kalau memang masalah itu di bawah kewenangan Kemensos, saya akan jungkir balik belain," jelas Risma kepada Yessi yang disaksikan pejabat yang hadir.

Terkait masalah harga telur anjlok, Risma menyarankan para peternak re-engineering. Misal dibuat menjadi kue, karena skema mempertahankan bisnis harus terus berubah mengikuti kondisi pasar.

Sedangkan soal mahalnya harga jagung, Mensos menjanjikan akan memberikan bantuan. Risma mengaku sudah mengkalkulasi kebutuhan jagung di kalangan peternak rakyat dengan Bupati Blitar.

"Soal jagung, saya akan beri bantuan. Tapi kalau dipaksa beli telur, itu saya bisa melakukan pelanggaran. Mosok sampean tego aku dipenjara," pungkas Risma.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.