"Jadi kalau ada penyelewengan bisa diantisipasi sejak dini. Karena pengawasan program dilakukan melalui sistem lengkap dengan titik koordinat dan gambar perkembangan proyek pembangunan, sehingga menutup celah adanya proyek ganda atau fiktif," kata Puan.
Puan lantas berharap secara bertahap teknologi informatika digunakan di semua lini pelayanan publik dan menggerakkan ekonomi lokal.
"Infrastruktur teknologi ini jangan hanya di kota besar saja karena justru wilayah Indonesia didominasi oleh desa-desa yang lokasinya jauh dan terpencil," ujar Puan.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih kepada Ketua DPR Puan Maharani yang telah berkunjung ke Banyuwangi.
"Terima kasih Ibu Puan. Kehadiran Ibu Puan insyaallah membawa berkah bagi Banyuwangi. Selain itu, kehadiran beliau menjadi inspirasi bagi kaum perempuan, bahwa kaum perempuan bisa terus berkiprah di ruang publik dengan baik," jelas Bupati Ipuk.
Ipuk menambahkan, Smart Kampung adalah inovasi daerah yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI). Saat ini seluruh desa yang berjumlah 189 desa di Banyuwangi bertransformasi menjadi smart kampung. Semua desa tersebut telah teraliri fiber optic.
"Dengan Smart Kampung, secara bertahap administrasi cukup diselesaikan di desa. Misalnya, surat keterangan miskin (SPM) cukup diurus di kantor desa. Warga tidak perlu lagi menuju kantor kecamatan atau dinas terkait di pusat kota," papar Ipuk.
(iwd/iwd)