Ngamen Osing Coro Anyar, Pentas Bagi Musisi Lokal Banyuwangi Saat Pandemi

Ngamen Osing Coro Anyar, Pentas Bagi Musisi Lokal Banyuwangi Saat Pandemi

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 13:59 WIB
Pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19 tak membuat musisi lokal Banyuwangi berpangku tangan. Mereka ngamen secara online, menghibur masyarakat dengan lagu-lagu khas Banyuwangi.
Ngamen Osing Coro Anyar/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19 tak membuat musisi lokal Banyuwangi berpangku tangan. Mereka ngamen secara online, menghibur masyarakat dengan lagu-lagu khas Banyuwangi.

Acara kali kedua ini digelar di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jumat malam (20/11). Deretan artis lokal Banyuwangi turut serta dalam acara yang diberi tajuk, Ngamen Osing Coro Anyar (Ngocor). Mereka adalah Renny Farida, Gandrung Temuk Misti, Demi dan Cici Viana. Selama dua setengah jam, mereka menghibur masyarakat via online.

"Kami tak mau berdiam diri. Di saat pementasan masih dibatasi, kami menggelar cara baru untuk mendapatkan uang, meski tidak dari panggung ke panggung," ujar Gandrung Temuk Misti kepada detikcom, Sabtu (21/11/2020).

Temuk mengaku pembatasan kegiatan kerumunan di tengah pandemi COVID-19 cukup membuat dirinya tak mendapatkan pemasukan. Beruntung, beberapa tokoh masyarakat dan beberapa stakeholder memiliki ide membuat acara ini.

"Alhamdulillah bisa dapat uang lagi. Tapi kami sebagai seniman tetap akan berkarya. Kalau manggung biasa ya yang nonton di sini tempat itu saja. Tapi kalau online ya dari luar negeri bisa nonton. Sawerannya juga banyak. Nanti kan dibagi," ujarnya.

Lain lagi Reny Farida, artis yang sudah melanglang buana di blantika musik Banyuwangian ini mengaku kegiatan ini bisa menjadi wadah para penyanyi lokal kembali tampil. Ini juga menjadi tempat menumpahkan kerinduan para fans kepada dirinya dan artis yang lain.

"Sudah saatnya bersinergi, berkolaborasi sesama insan seni agar terus bisa berinovasi. Karena untuk bertahan dan eksis di era digital ini harus bersama-sama, dan gotong royong," pungkas penyanyi yang sudah keliling nusantara dan mancanegara ini.

Ketua Ngocor, Yunus Darmono mengatakan, penampilan artis di kali kedua Ngocor lebih bervariatif. Ini merupakan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Tak hanya itu, viewer dan yang nyawer lebih banyak lagi dibandingkan event perdana.

"Mungkin sudah banyak yang tahu kegiatan ini. Yang nyawer juga semakin meningkat," ujarnya.

Kegiatan ini, kata Yunus, sengaja digelar untuk membantu seniman, musisi hingga penyanyi Banyuwangi yang terkena imbas pandemi COVID-19. Selain itu, ajang ini menjadi tempat aktualisasi para seniman yang dibatasi karena COVID-19.

"Hasil mencukupi sekali. Komitmen kita dengan pengisi acara Ngocor, mereka siap dikurangi honornya untuk kegiatan selanjutnya dan membantu seniman lain yang terimbas pandemi. Seniman lebih tersisa jika tidak tampil seperti halnya orang merokok tidak boleh merokok," tambahnya.

Saat ini, kata Yunus, pihaknya lebih memilih menggelar acara secara daring. Selain meminimalisir penularan COVID-19, kegiatan ini lebih bisa menghibur masyarakat lebih luas.

"Bahkan hingga mancanegara. Ada Ikawangi (perkumpulan keluarga dan warga Banyuwangi) yang rindu di di nusantara. Ada juga Arab, Taiwan dan Belanda dan masih banyak lagi," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.