Kemudian, dilakukan pembongkaran koridor jalan untuk dipasang lampu serta tempat duduk. "Modelnya mirip seperti di Jalan Malioboro (Yogyakarta)," bebernya.
Polresta Malang Kota sendiri telah beberapa kali melakukan sosialisasi jauh sebelum pembangunan koridor Kayutangan akan dimulai. Utamanya, kepada masyarakat yang menghuni kawasan Jalan Basuki Rahmat serta sejumlah perkantoran, hotel dan rumah sakit.
"Langkah-langkah sudah kami lakukan beberapa kali sosialisasi, utamanya kepada yang menghuni sepanjang Jalan Basuki Rahmat. Karena disitu selain penduduk juga menjadi pusat perekonomian, ada perbankan, hotel serta rumah sakit," terangnya.
Pihaknya sudah meminta pelaksana proyek lebih maksimal dalam melakukan sosialisasi, apalagi rencana penutupan jalan berlangsung sampai dua bulan.
Leonardus menargetkan, sebelum perayaan Natal akses Jalan Basuki Rahmat sudah dapat dibuka kembali. "Kita target sebelum Natal, karena juga sudah pelaksanaan Operasi Lilin," tegasnya.
Dia mengaku, beberapa titik terimbas akibat penutupan Jalan Basuki Rahmat, dengan terjadinya kepadatan di beberapa ruas jalan. Seperti di Bundaran Tugu, yang penuh dengan kendaraan.
Menurut Leonardus, pihaknya bersama Dinas Perhubungan akan terus berupaya menerapkan rekayasa lalu lintas agar proyek bisa tetap berjalan namun tidak mengganggu aktivitas warga.
"Kita akan evaluasi, kita tadi lihat ada titik kepadatan, seperti di Bundaran Tugu atau depan balai kota. Arus kendaraan sampai tiga lajur, kita terus gelontorkan ke arah Gereja Kayutangan, dengan menerapkan one way," ungkapnya.
(fat/fat)