"Perwali Surabaya jelas ada jam malam. Kalau Pergub tidak ada. Karena kembali ke kabupaten/kota masing-masing aturan jam malamnya. Di Surabaya dendanya bermacam. Tergantung kesalahan dari pelanggar protokol kesehatan. Pengadilan atau panitera yang menentukan dendanya," bebernya.
Budi menjelaskan, banyak pengunjung tempat hiburan malam yang marah terkena razia. Pengunjung itu merasa telah mentaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Tapi, menurut Budi, Tim COVID-19 Hunter akan tetap menindak, karena di tempat hiburan, pengunjung tidak bisa menjaga social distancing alias tetap berkerumun.
Tidak hanya tempat hiburan malam, setiap pagi, Tim COVID-19 Hunter khususnya dari Satpol PP Jatim turun tangan bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak, untuk menyisir pasar tradisional.
"Kita rutin turun bareng bersama Polres Tanjung Perak. Pagi kita turun di pasar dan mengadakan sidang di tempat langsung. Jadi di mana tempat itu berpotensi memunculkan kerumunan, kita akan turun untuk mengeceknya," pungkasnya.
(sun/bdh)