Kawula Muda Surabaya Banyak Nongkrong, Satgas COVID-19 Jatim: Awas Klaster Baru

Kawula Muda Surabaya Banyak Nongkrong, Satgas COVID-19 Jatim: Awas Klaster Baru

Faiq Azmi - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 15:47 WIB
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim dr Joni Wahyuadi
Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Operasi yustisi yang dilakukan Tim COVID-19 Hunter banyak merazia tempat nongkrong anak muda seperti kafe-kafe yang ada di Surabaya. Dari razia itu, banyak kafe yang masih buka hingga melebihi batas jam malam. Juga masih banyak pengunjung atau warga yang masih tidak taat protokol kesehatan.

Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan kafe dan tempat nongkrong lainnya berpotensi menyebabkan klaster baru penyebaran COVID-19.

"Tentu saja berpotensi. Di mana ada sebuah kerumunan apalagi di tempat yang tertutup, tidak terbuka, sangat berpotensi. Potensinya banyak bisa dari udara," kata Joni saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/9/2020).

Apalagi, mayoritas kafe atau tempat nongkrong anak muda saat ini berada di ruangan indoor. Ditambah dengan kemungkinan pengunjung tidak menaati protokol kesehatan. Kafe disebut Joni sangat bisa memunculkan klaster baru.

"Ya tentu bisa muncul klaster baru. Ya kita lihat, apakah pengunjungnya itu menaati protokol kesehatan tidak? Kalau menaati, risikonya berkurang. Kalau tidak ya pasti beresiko tinggi, awas bisa jadi klaster baru," jelasnya.

Menurut Joni, berbagai upaya terus dilakukan Gugus COVID-19 Jawa Timur untuk mengendalikan kasus COVID-19. Salah satunya melalui Tim COVID-19 Hunter.

"Ya kita cari tahu terus, kita berupaya terus, bagaimana mengendalikan kasus ini. Ada Tim COVID-19 Hunter yang menindak pelanggar protokol kesehatan. Kita sendiri juga gak pernah bosan mengimbau dan imbau warga agar taat protokol kesehatan. Memang ini baru, tapi harus terus kita sosialisasiakan," bebernya.

Dirut RSU dr Soetomo ini menambahkan, grafik kasus COVID-19 di Jawa Timur masih naik turun. Ia meminta warga di setiap daerah tetap taat protokol kesehatan.

"Grafiknya masih naik turun. Tetap waspada. Apalagi, ada zonasi. Kalau suatu daerah itu kasusnya tidak bisa dikontrol, ya bisa jadi zonanya berubah," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.