Bawaslu Jatim Sebut Ada Enam Faktor ASN Tak Netral di Pilbup Blitar 2020

Bawaslu Jatim Sebut Ada Enam Faktor ASN Tak Netral di Pilbup Blitar 2020

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 09:37 WIB
Bawaslu Jatim Sebut Ada 6 Faktor ASN Tidak Netral di Pilbup Blitar
Sosialisasi Netralitas ASN di Kabupaten Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Bawaslu Jatim menyebut ada enam faktor yang membuat ASN tidak netral dalam Pilbup Blitar 2020. Hegemoni politik identitas dan polarisasi politik yang membelah, membuat ketidaknetralan ASN semakin memburuk.

Ketua Bawaslu Jatim, Moh Amin mengatakan, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pilkada adalah harga mati yang harus ditegakkan. Namun tantangannya cukup berat. Tanggal 23 Juni 2020 lalu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo mengakui jika 70 persen ASN tidak netral dalam pilkada.

Moh Amin menganalisa, 6 faktor yang menyebabkan ASN tidak netral di antaranya karena tekanan struktural, kekhawatiran mutasi jabatan atau mandeknya karir. Tukar jasa, hubungan kekerabatan, kepentingan paragmatis, dan kultur feodal.

"Bisa karena ada tekanan struktural dan muncul kekhawatiran terkena mutasi karena atasannya adalah petahana. Ini berarti reformasi birokrasi belum maksimal," kata Amin usai mengisi Sosialisasi Netralitas ASN di Kabupaten Blitar kepada detikcom, Rabu (26/8/2020)

Bahwa hubungan kekerabatan dengan calon, lanjut dia, juga berpotensi bisa membuat ASN tidak netral. Di samping karena kepentingan paragmatis dengan motif untuk mengakses proyek pemerintah. Pun demikian masih adanya kultur feodal dengan mental asal bapak senang (ABS).

Tidak luput dari perhatiannya, Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga menyoroti tentang politik identitas dan polarisasi politik turut memperburuk netralitas ASN.

"Kami menganalisa bahwa hegemoni politik identitas dan polarisasi politik yang membelah membuat ketidaknetralan ASN semakin memburuk," tambah Amin.

Amin menilai dalam pelaksanaan Pilbup Blitar 2020 tantangannya tambah kompleks. "Politisasi program COVID-19 dan bantuan sosial ini diduga juga melibatkan ASN," ungkapnya.

Masih menurut Amin, netralitas ASN juga telah beralih ke dunia digital. Ruang virtual mulai digunakan untuk mengkampanyekan calon kepala daerah oleh ASN. Hal ini membuat kerja pengawasannya juga tambah rumit.

Meski tantangan yang dihadapi cukup besar, Namun Amin tetap membangun optimisme dengan mengajak para pihak di Kabupaten Blitar untuk bersama mewujudkan netralitas ASN. Bagi Amin, netralitas ASN dapat diwujudkan dengan mengefektifkan implementasi reformasi birokasi dan terus melakukan kerja sosialisasi serta memperkuat literasi digital ASN.

"Reformasi birokrasi harus kita maksimalkan. Pendidikan pemilih tentang urgensi netralitas ASN harus terus kita sosialisasikan. Penguatan literasi digital harus terus kita lakukan," terangnya.

Amin juga berharap adanya kemudahan bagi masyarakat untuk turut melapor dengan jaminan keamanan dan perlindungan hukum. Sementara Bawaslu Kabupaten Blitar, melakukan upaya pengawasan netralitas ASN di jajaran pemkab setempat, melalui Mou dengan Pemkab Blitar, serta membentuk Tim Cyber Patrol.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.