Raden Soetjipto lahir di Jember pada 3 Juli 1915. Ia lulus dari Europees Large School di Bondowoso pada 1927. Lalu lulus Mulo di Malang pada 1935. Tahun 1943 ia juga lulus dari Geneskunding Hooge School (GHS) Jakarta. Tjipto lalu bergabung sebagai tentara PETA dengan menyandang gelar dokter sehingga mendapat jabatan sebagai Eisei Chudanco atau Perwira Kesehatan.
Pantauan detikcom, makam dr Soetjipto terletak di sisi timur makam gantung Djojodigdan. Makam itu dikelilingi pagar besi dan tampak terawat karena berada di dalam areal pemakaman keluarga Djojodigdo.
Handoyo mengaku, tak banyak yang tahu jika yang dimakamkan di situ adalah tokoh intelijen pada peristiwa besar Bangsa Indonesia. Bahkan, anak-anak Dokter Tjipto tak tahu jika ayahnya adalah seorang agen rahasia. Sosok dr Soetjipto ramai didiskusikan usai muncul foto pembacaan teks Proklamasi dengan angle lain.
"Mas Agus dan Mas Buddy itu gak pernah tahu kalau ayahnya seorang intel. Tahunya, ya dokter di PETA. Bahkan seragam Chudanco yang dipakai dr Soetjipto saat pembacaan teks Proklamasi itu pernah dibuat mainan perang-perangan sama cucunya. Dan seragam itulah yang juga dipakai Mas Agus ketika diundang menghadiri upacara kemerdekaan," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini