Anak-anak Dr Soetjipto Tak Tahu Ayahnya Pernah Jadi Intel Zaman Kemerdekaan

Anak-anak Dr Soetjipto Tak Tahu Ayahnya Pernah Jadi Intel Zaman Kemerdekaan

Erliana Riady - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 15:34 WIB
Dr Soetjipto pernah menjadi intelijen di masa revolusi kemerdekaan. Tak banyak yang tahu itu, termasuk anak-anaknya.
Makam Dr Soetjipto di Kota Blitar/Foto: Erliana Riady
Blitar - Dr Soetjipto pernah menjadi intelijen di masa revolusi kemerdekaan. Tak banyak yang tahu itu, termasuk anak-anaknya.

Sang mantan intel meninggal di Jakarta pada 5 Mei 1980. Jenazahnya dimakamkan di makam keluarga Pesanggrahan Djojodigdan, Jalan Melati 43 Kota Blitar.

Beberapa media nasional menulis, dr Soetjipto meninggal pada Senin pukul 14.30 WIB di RS Fatmawati, Jakarta. Ia mengembuskan napas terakhir setelah dirawat beberapa hari karena sakit usia lanjut.


Menurut keturunan Patih Djojodigdo, Handoyo Prijo Seotijo, dokter Raden Soetjipto Gondoamidjojo merupakan cucu Raden Ngabehi Basah Bawadiman Djojodigdo.

"Bapaknya Dokter Soetjipto itu Gondoamidjojo. Cucu eyang yang seumuran Dokter Tjipto itu Abdul Gafut Pringgodigdo. Anggota BPUPKI, PPKI, Mensekneg pertama, pendiri Unair dan tahun 1975 team lima Pancasila," kata Handoyo kepada detikcom, Minggu (21/6/2020).

Raden Soetjipto lahir di Jember pada 3 Juli 1915. Ia lulus dari Europees Large School di Bondowoso pada 1927. Lalu lulus Mulo di Malang pada 1935. Tahun 1943 ia juga lulus dari Geneskunding Hooge School (GHS) Jakarta. Tjipto lalu bergabung sebagai tentara PETA dengan menyandang gelar dokter sehingga mendapat jabatan sebagai Eisei Chudanco atau Perwira Kesehatan.

Pantauan detikcom, makam dr Soetjipto terletak di sisi timur makam gantung Djojodigdan. Makam itu dikelilingi pagar besi dan tampak terawat karena berada di dalam areal pemakaman keluarga Djojodigdo.


Handoyo mengaku, tak banyak yang tahu jika yang dimakamkan di situ adalah tokoh intelijen pada peristiwa besar Bangsa Indonesia. Bahkan, anak-anak Dokter Tjipto tak tahu jika ayahnya adalah seorang agen rahasia. Sosok dr Soetjipto ramai didiskusikan usai muncul foto pembacaan teks Proklamasi dengan angle lain.

"Mas Agus dan Mas Buddy itu gak pernah tahu kalau ayahnya seorang intel. Tahunya, ya dokter di PETA. Bahkan seragam Chudanco yang dipakai dr Soetjipto saat pembacaan teks Proklamasi itu pernah dibuat mainan perang-perangan sama cucunya. Dan seragam itulah yang juga dipakai Mas Agus ketika diundang menghadiri upacara kemerdekaan," pungkasnya. (sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.