Menjadi bagian hidup sangat berat bagi Novita saat harus diisolasi di rumah sakit rujukan. Karena harus berpisah dengan balitanya yang berusia 5 bulan dan masih menyusui.
Namun dorongan semangat tak pernah lepas dari sang suami dan keluarganya. Teman-temannya sesama nakes, juga terus menyalakan semangat untuk terus melawan virus Corona yang bersarang di tubuhnya. Ada kalanya semangat itu kembali pudar, namun Novita masih bisa mengambil hikmah di balik ruang isolasi.
"Saya diisolasi pas bulan Ramadhan. Bagi saya, diisolasi ini semacam masuk pondok Ramadhan. Sehingga saya lebih fokus ibadah, tidak menunda salat karena mengerjakan yang lainnya. Keyakinan ini yang menguatkan saya,"ungkapnya.
Dengan dinyatakan sembuh ini, Novita banyak memberi pesan bagi masyarakat luas. Nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 tanpa kenal lelah terus berjuang. Meskipun risiko terpapar sangat tinggi, namun pengabdian melayani kesehatan masyarakat tetap dijunjung tinggi.
"Kami nakes tetap semangat melayani. Kami tidak menyerah, namun saya mohon masyarakat juga sadar. Untuk tidak cangkruk, belanja baju baru di mal, itu tidak penting. Dan jangan berkunjung saat lebaran. Jangan membawa dan menularkan virus Corona ke yang lainnya. Lihatlah.. kami yang nakes saja bisa tertular," pungkasnya.
(fat/fat)