Sebab meski PSBB tidak diperpanjang, menurutnya protokol Corona tetap bisa dijalankan dengan taat. "Seperti pakai masker, cuci tangan, pakai hand sanitizer, social distancing," imbuhnya.
Melihat PSBB Surabaya jilid dua yang tengah diterapkan, ia merasa pesimis akan menurunnya angka kasus Corona di Kota Pahlawan. Terlebih semakin mendekati Lebaran.
"Toh ndak ada gunanya. Saya pesimis, apa lagi mau Idul Fitri, saya khawatir malam takbir ramai di jalan, sore nyekar rame-rame, malam takbiran, besoknya salat Id di masjid," jelasnya.
Terlebih, saat salat Id masyarakat lekat dengan bersalam-salaman. "Saya ndak yakin mereka ndak salam-salaman. Yang saya khawatirkan orang tua kalau tertular," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini