"Jadi saya ketemu asosiasi tersebut. Mereka berkomitmen untuk membantu menyerap hasil panen petani sayur yang ada di Malang," kata Wagub Jatim Emil Dardak di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (18/5/2020).
Emil menjelaskan salah satu hal yang didiskusikan dengan KBHI Jatim yakni memastikan serapan hasil petani sayur dapat didistribusikan di pasar. Selain itu, petani sayur juga menginginkan kepastian akses untuk proses distribusi mengingat saat ini Surabaya Raya dan Malang Raya sedang menerapkan PSBB.
"Bu Gubernur melalu surat edarannya sudah menjamin soal distribusi logistic di tengah PSBB tetap akan jalan. Nantinya dari KBHI juga akan membantu di pos check point agar memperlancar distribusi petani sayur ke daerah-daerah khususnya yang menerapkan PSBB," jelasnya.
"KBHI dengan semangat gotong royong mereka akan menyerap panen petani sayur, katakanlah sulit diserap di sana (Malang). Nanti petani sayur bisa suplai ke KBHI, akan bantu memasarkan ke konsumen akhir. Nah saat ini Bupati Sidoarjo sedang mengusahakan membuka akses pasar rakyat di Sidoarjo unruk mereka," imbuhnya.
Sementara Ketua Asosiasi KBHI, Mohamad Maulud, meminta solusi atas segala permasalahan yang ada pada petani sayur. Permohonan dari Petani sayur dan buah tersebut dilatarbelakangi oleh himpitan ekonomi.
"Apa yang dialami oleh petani sayur dan buah sebagai dampak pandemi COVID-19 khususnya sejak adanya peraturan PSBB di berbagai daerah di Jatim yang mengimbau warga di rumah saja, lalu penutupan akses jalan ini sangat merugikan petani sayur," kata Maulud.
"Kondisi ini diperparah dengan larangan masuk pasar karena kondisinya tidak sesuai dengan protokol kesehatan membuat hasil pertanian tidak bisa menjual ke kota, yang berujung pada kerugian sangat besar dan puncaknya sempat terjadi kejadian petani sayur di Kabupaten Malang membuang sayur di jalan," imbuhnya.
Maulud pun mengatakan permintaan petani sayur direspons oleh Pemprov Jatim dengan membuka peluang menyerap hasil petani sayur untuk didistribusikan ke pasar rakyar di Sidoarjo. "Tentunya kita tunggu perkembangannya, semoga bisa menjembatani keinginan kita KBHI dan petani sayur," pungkasnya. (iwd/iwd)