Tak hanya itu, untuk meminimalkan laporan dari orang iseng, lanjut Fikser, pihaknya juga akan memperbarui aplikasi tersebut, sehingga nantinya laporan hanya bisa diakses bagi orang-orang yang memang butuh.
"Kalau sekarang kan warga bisa menggunakan laporan di aplikasi dengan memasukkan nomor PIN secara acak sesukanya. Nah, ini kami akan perbaiki nantinya nomor tersebut dari NIK KTP," terangnya.
Baca juga: Malang Raya Ancang-ancang Lakukan PSBB |
"Sehingga orang yang melapor bisa terdata juga untuk menghindari laporan-laporan iseng. Ini akan kami perbarui," tandas Fikser.
Sebelumnya, sejak Pemkot Surabaya membuka peta sebaran virus Corona melalui aplikasi, Puskesmas Ngagel Rejo menerima 60 keluhan. Rupanya rata-rata laporan itu dilakukan oleh anak muda iseng yang ingin mengetes keseriusan Pemkot, apakah didatangi atau tidak.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini