Surat kematian seorang warga Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar yang dimakamkan dengan protap corona telah keluar. Yang bersangkutan meninggal ketika perjalanan ke rumah sakit dari episentrum corona.
Maka dari itu, Pemkab Blitar tetap memakamkan dengan protap penanganan covid-19. Surat keterangan kematian itu dikeluarkan RS MH Thamrin Cileungsi, Bogor. Surat itu ditandatangani pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 05.50 WIB. Dengan tulisan yang terbaca 'Death on arrived'.
"Keterangan hanya pasien sudah meninggal saat datang ke rumah sakit," terang Kabid Yanmed RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, dr Deny Christianto kepada detikcom, Senin (30/3/2020).
Tidak ada keterangan yang menjelaskan penyebab kematian pria itu. Namun Kepala Desa tempat tinggalnya, Tugas Nanggolo Yudho mendapat keterangan lebih detail dari tempat yang bersangkutan bekerja.
"Sembilan warga saya itu bekerja menjadi buruh bangunan di Bekasi. Itu membangun pondok pesantren. Saya tadi langsung menelepon kiainya untuk meluruskan berita yang cepat tersebar," kata Tugas.
Dari penuturan sang kiai yang merupakan pimpinan pondok pesantren, lanjutnya, yang bersangkutan tidak mengeluhkan sakit sebelumnya. Namun pada Minggu (29/3), yang bersangkutan tiba-tiba terjatuh ketika mengikuti jemaah salat subuh.
"Dan dia meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. Ini tadi saya tanya lagi warga saya yang ngantar ke rumah sakit, apa bener jenazahnya dibungkus plastik. Mereka bilang, tidak tahu pasti. Yang mereka lihat, jenazah tidak dimandikan. Lalu masih memakai baju koko buat jemaah subuh tanpa kain mori. Jenazah langsung dimasukkan ke peti kayu. Dan dipesan tidak boleh dibuka harus langsung dimakamkan," paparnya.
Sosiolog: Jika Pencegahan Gagal, Maka Akan 'Tsunami' Pasien Corona: