Tugas mengaku ingin memastikan kebenaran keterangan warganya itu. Namun petugas dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melarangnya. Dia pun dilarang mendekati areal pemakaman. Pemakaman dalam penjagaan ketat petugas kepolisian dan TNI.
Tugas juga meluruskan informasi yang viral di desa sebelah, yang menyatakan jenazah positif corona. Karena ternyata yang menjadi buruh bangunan di Jakarta berjumlah 12 orang. Sebanyak 9 orang merupakan warganya dan tiga orang lainnya warga desa sebelah.
"Saya tegaskan ya, kalau ada yang bilang jenazah positif corona itu tidak benar. Saya imbau warga hanya percaya keterangan dari pihak medis saja," tegasnya.
Saat ini, sebagai penanganan lanjutan cegah tangkal corona, delapan warga desa diisolasi dalam satu rumah yang lokasinya agak jauh dari permukiman padat. Pihak desa menfasilitasi semua kebutuhan dasar mereka selama dalam masa isolasi. Dan pemeriksaan kondisi tubuh rutin dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas Kanigoro.
Sementara Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Blitar juga tidak bisa memberikan banyak keterangan terkait kedatangan jenazah semalam. Apakah berhubungan dengan corona atau tidak.
"Kami tidak bisa menerangkan jenazah negatif atau tidak dari paparan corona. Karena memang tidak ada tes dan pemeriksaan terkait corona. Namun sebagai antisipasi, apalagi jenazah dari episenter corona, jadi pemakaman tetap sesuai protap penanganan wabah corona," kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti.
(sun/bdh)