Gresik -
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) memberikan penghargaan pada Polres Gresik. Kepolisian di Gresik dinilai berhasil mengungkap dan meredam isu penculikan anak.
Penghargaan langsung diberikan Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait kepada jajaran Polres Gresik. Mulai dari Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Wakapolres Kompol Dyhno Indra Setiyadi, Kasat Reskrim AKP Panji P Wijaya, Kapolsek Cerme AKP Nur Amin dan dua anggota lainnya. Yakni Aipda Andik dan Brigadir Eko.
Apresiasi dari Komnas PA terkait pengungkapan kasus penculikan anak yang terjadi di Kecamatan Cerme pada Minggu (3/2). Tidak hanya mengungkap, Polres Gresik juga turun langsung ke masyarakat untuk meredam isu-isu penculikan yang merebak di Gresik.
Arist mengatakan, penghargaan diberikan kepada Polres Gresik karena telah memberikan langkah-langkah yang komprehensif, yang berdampak positif kepada masyarakat dan mampu menenangkan masyarakat.
"Oleh karena itu lah saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya, karena bisa meredakan. Saya kira ini tidak berlebihan langkah Polres Gresik itu betul-betul sangat komprehensif. Karena menimbang kasus yang di Cerme itu, ada penculikan itu, tetapi bukan penjualan organ tubuh itu," kata Arist kepada wartawan di Mapolres Gresik, Senin (9/3/2020).
"Saya patut hadir di sini memberikan penghargaan kepada Polres Gresik. Khususnya jajaran Satreskirm Polres Gresik yang dikomandoi oleh Pak Kapolres. Itulah kehadiran saya memberikan apresiasi itu. Mudah-mudahan seterusnya tidak ada berita-berita bohong (hoaks) itu," lanjut Arist.
Arist juga menyampaikan, Polres Gresik terus meningkatkan kewaspadaan bukan hanya terkait kasus penculikan anak. Namun kasus kekerasan terhadap anak juga.
Sementara Kapolres Gresik AKBP Kusworo mengatakan, pihaknya bersyukur mendapatkan penghargaan dari Komnas PA, atas langkah komprehensif dalam pengungkapan kasus penculikan anak, yang terjadi pada Minggu (3/2) lalu.
"Pertama kita melakukan langkah cepat untuk menangkap pelakunya. Kemudian kita juga mencegah terjadinya persekusi terhadap pelaku dan kami juga road show kepada warga masyarakat yang merasa ketakutan. Yang kami sampaikan adalah meningkatkan kewaspadaan kepada anak, memberikan edukasi kepada anak agar tidak mudah diberikan iming-iming oleh orang asing dan tidak mudah diajak jalan-jalan oleh orang asing. Tapi mendekatkan kepada orang tua yang bisa memberikan perlindungan kepada anak," kata Kusworo.
Langkah yang kedua, Kusworo menjelaskan, pihaknya juga memberikan informasi kepada orang tua agar tidak berlebihan. Sehingga tidak terjadi persekusi atau penganiayaan pelaku terduga penculikan.
"Kemudian kita sampaikan kepada orang tua agar menyikapi informasi dari media sosial yang arif dan bijak. Karena di era informasi yang seperti ini, banyak sekali informasi-informasi yang beredar yang benar dan bohong. Kami minta untuk bijak, karena itu semua ada konsekuensinya mendistribusikan dan membuat berita bohong (hoaks)," lanjut Kusworo.
Dari hasil road show ke kecamatan-kecamatan di Gresik, Kusworo menyampaikan, peristiwa percobaan penculikan di Gresik hanya satu dan sudah terungkap. "Alhamdulillah setelah kita lakukan road, tidak ada lagi informasi terkait berita bohong (hoaks), terkait penculikan anak. Dan kita minta kepada orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak ada lagi takut yang berlebihan yang diderita masyarakat terhadap isu penculikan anak. Alhamdulillah niat kami ikhlas berbuat karena itu adalah tugas kami. Ini akan menjadi cambuk dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkas Kusworo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini