Agoeng juga menyebut, saat itu di area stadion GBT juga tidak ada satupun petugas yang berjaga. Padahal stadion merupakan aset pemkot.
"Di situ juga tidak ada pengelola atau penjaga nggak ada semua. Padahal ini kan aset harus dijaga. Nah, di situ nggak ada semua," kata Agoeng.
"Saya yakin kalau ada petugas pasti kontak ke atasannya untuk datang. Makanya saya kemarin sangat kecewa pak menteri itu datang meninjau tapi tidak bisa masuk," tambahnya.
Agoeng juga enggan jika alasan yang dikatakan Pemkot Surabaya karena misskomunikasi. Sebab jajaran pejabat yang ikut dengan menteri juga ada dari Jatim.
"Masak Kadispora Jatim datang, Kadispora Surabaya nggak ada. Sekarang ngomongnya misskomunikasi," tegasnya.
"Lah apa pejabatnya pemkot pada tidur tah. Pemerintahan itu nggak boleh tidur. Minimal kan punya aparat yang menjaga di situ. Ini menteri yang datang kan sudah jelas protokolernya," tandas Agoeng.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini