Jalan desa di Dukuh Wonosari, Desa Trajumas, Kecamatan Kadangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terbelah-belah hingga ambles karena tanah bergerak. Kerusakan jalan sepanjang 125 meter.
"(Tanah Bergerak) sudah dari hari Kamis (18/11). Setiap harinya ada perkembangan tambah parah. Jalan desa rusak parah. Jalan itu biasa dilalui warga Dukuh yakni Wonosari. Ini sudah tidak bisa (kendaraan). Itu jalan ambles dalamnya sekitar 1,5 meter," ujar Sekretaris Desa Trajumas, Jaelani, kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Jalan desa yang rusak parah ini menghubungkan Desa trajumas dengan Desa Bodas. Meski begitu, lanjut Jalani, permukiman warga terdekat masih aman dari dampak tanah bergerak di lokasi tersebut.
"Pemukiman warga belum terdampak. Hanya jalan depan rumah ada retak-retak kecil," jelasnya.
"Kalau hujan (wilayah atas), warga sudah mulai ngungsi. Mengungsi ke lokasi yang aman. Biasanya di tempat saudaranya," lanjut Jalani.
Selain membuat jalan desa ambles, tanah bergerak juga membuat lahan pertanian seluas 50 hektare rusak. Namun Jalani belum merinci data kerusakan lahan pertanian warganya.
Menurut Jalani, bencana alam tanah bergerak, sebelumnya pernah terjadi pada Tahun 2012 silam.
"Di tahun itu lebih parah. Ada warga yang terpaksa di relokasi. Tahun ini bencana tanah bergerak yang kedua kalinya," ucapnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Raharjo, mengatakan pihaknya telah memeriksa lokasi tanah gerak di Desa Trajumas. Hasil pantauannya, masih terjadi tanah gerak di lokasi tersebut hingga kemarin.
"Tanah gerak, masih terjadi. Hanya saja, gerakanya sedikit demi sedikit. Pertama retaknya sedikit. Terus tambah, terus tambah kayak gitu. Kejadian di lokasinya berkembang. Ndak langsung parah," kata Budi, saat dihubungi hari ini.
Rusaknya jalan desa itu, kata Budi, mengganggu mobilitas warga di Pedukuhan Wonosari. Jalan itu kini sama sekali tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Untuk kendaraan roda dua masih bisa walaupun agak susah. Roda empat sama sekali tidak bisa. Jalan sepanjang 125 meter ambles. Ada jalan alternatif, motor bisa lewat," ungkapnya.
"Karena tanahnya masih gerak terus belum bisa ditangani dalam waktu dekat ini. Tapi nanti untuk darurat kan ada perencanaan dari DPU. Untuk waktunya yang masih menunggu," ujar dia.
Budi mengungkap peristiwa yang sama sudah terjadi dua kali di lokasi itu yakni pada tahun 2008 dan 2012. Tahun 2012, ada 20-an rumah warga Dukuh Batursari rusak. Sehingga puluhan warga setempat direlokasi ke dukuh yang saat ini disebut Dukuh Wonosari.
Lihat juga video 'Jalan di Tasikmalaya Ambles Diguyur Hujan, Truk Terperosok':
(sip/sip)