Meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) dalam Diksar Menwa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendapat sorotan dari berbagai pihak. Terbaru, sejumlah mahasiswa UNS berdemonstrasi menuntut pembubaran Menwa UNS, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pun turut angkat bicara.
Unjuk rasa di kampus
Aksi unjuk rasa oleh sejumlah mahasiswa dimulai dengan berkumpul di dekat Markas Menwa UNS, Senin (1/11/2021) siang. Kemudian massa berjalan menuju depan Rektorat UNS dan memulai orasi sekitar pukul 14.30 WIB.
Mereka kompak mengenakan pakaian serba hitam. Massa juga membawa sejumlah poster yang antara lain bertuliskan 'Mereka Bunuh Gilang', 'Menwa Berhutang Nyawa' dan 'Justice for GE'.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut transparansi kampus dalam mengusut kasus tewasnya Gilang. Mereka juga menuntut agar Menwa UNS dibubarkan.
Kasus serupa tahun 2013
Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa bersama massa mahasiswa juga mempertanyakan adanya kasus mahasiswa tewas dalam Diksar Menwa UNS 2013. Dia mengatakan mendapatkan informasi awal dari media sosial.
"Akun yang bersangkutan sudah kami konfirmasi dan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya (tentang tewasnya peserta Diksar Menwa 2013)," kata Zakky usai aksi unjuk rasa, Senin (1/11/2021).
Sementara itu, ketua tim evaluasi kegiatan Diksar Menwa UNS, Sunny Ummul Firdaus, mengatakan telah menerima informasi serupa. Namun dia menegaskan harus mengonfirmasi kembali informasi tersebut sehingga menjadi data valid.
"Kami ingin bekerja berdasarkan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Kita tegakkan keadilan ini berdasarkan hukum, bukan berdasarkan keinginan," sambung Sunny.
Simak video 'Mendagri Tito: Menwa Ada Sisi Positif, Jangan Lihat Satu Kasus':
Selanjutnya: Mendagri berjanji melakukan evaluasi
(bai/mbr)