BEM UNS Ungkap Ada Kasus Peserta Tewas di Diksar Menwa 2013

BEM UNS Ungkap Ada Kasus Peserta Tewas di Diksar Menwa 2013

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 01 Nov 2021 17:38 WIB
Demo tuntut pembubaran Menwa UNS, Solo, Senin (1/11/2021).
Demo tuntut pembubaran Menwa UNS, Solo, Senin (1/11/2021). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo -

Dugaan pelanggaran kegiatan Diksar Menwa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo hingga menewaskan seorang mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra (21) terus diusut. Kini BEM UNS mempertanyakan soal kasus serupa di tahun 2013.

Hal tersebut dipertanyakan dalam aksi demonstrasi di halaman Rektorat UNS. Usai demonstrasi, Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa, mengatakan mendapatkan informasi awal dari media sosial.

"Akun yang bersangkutan sudah kami konfirmasi dan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya (tentang tewasnya peserta Diksar Menwa 2013)," kata Zakky usai aksi unjuk rasa, Senin (1/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kasus di tahun 2013, menurutnya ada kasus kekerasan lain hingga menyebabkan peserta diksar hampir meninggal. Dia menyebut selama ini kasus kekerasan itu tidak diungkap karena ketakutan dari korban.

"Tahun 2008 itu juga ada, tapi memang tidak berani diungkap. Anggota Menwa sendiri takut, karena mereka bisa dikeluarkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, ketua tim evaluasi kegiatan Diksar Menwa UNS, Sunny Ummul Firdaus, mengatakan telah menerima informasi serupa. Namun dia menegaskan harus mengonfirmasi kembali informasi tersebut sehingga menjadi data valid.

"Kami senang di-support. kami minta dukungan termasuk data valid. Kami harap bisa dibantu dengan tim evaluasi. Kami tidak ingin bekerja berdasarkan isu, dugaan, asumsi," tegasnya.

"Kami ingin bekerja berdasarkan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Kita tegakkan keadilan ini berdasarkan hukum, bukan berdasarkan keinginan," sambung Sunny.

Untuk diketahui, aksi demo ini dimulai dengan berkumpul di dekat Markas Menwa UNS. Kemudian massa berjalan menuju depan Rektorat UNS dan memulai orasi pukul 14.30 WIB.

Massa aksi tampak kompak mengenakan pakaian serba hitam. Massa juga membawa sejumlah poster yang antara lain bertuliskan 'Mereka Bunuh Gilang', 'Menwa Berhutang Nyawa' dan 'Justice for GE'.

(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads