Mahasiswa Ingin Menwa Dibubarkan, Mendagri Berjanji Lakukan Evaluasi

Round-Up

Mahasiswa Ingin Menwa Dibubarkan, Mendagri Berjanji Lakukan Evaluasi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 07:16 WIB
Buntut tewasnya seorang peserta diksar, Gilang Endi Saputra (21), sejumlah mahasiswa menggelar aksi di depan Rektorat UNS Solo. Mereka menuntut pembubaran Menwa UNS.
Aksi Mahasiswa Tuntut Menwa UNS Dibubarkan. (Foto: Agung Mardika)
Solo -

Meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) dalam Diksar Menwa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendapat sorotan dari berbagai pihak. Terbaru, sejumlah mahasiswa UNS berdemonstrasi menuntut pembubaran Menwa UNS, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pun turut angkat bicara.

Unjuk rasa di kampus

Aksi unjuk rasa oleh sejumlah mahasiswa dimulai dengan berkumpul di dekat Markas Menwa UNS, Senin (1/11/2021) siang. Kemudian massa berjalan menuju depan Rektorat UNS dan memulai orasi sekitar pukul 14.30 WIB.

Mereka kompak mengenakan pakaian serba hitam. Massa juga membawa sejumlah poster yang antara lain bertuliskan 'Mereka Bunuh Gilang', 'Menwa Berhutang Nyawa' dan 'Justice for GE'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut transparansi kampus dalam mengusut kasus tewasnya Gilang. Mereka juga menuntut agar Menwa UNS dibubarkan.

Kasus serupa tahun 2013

Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa bersama massa mahasiswa juga mempertanyakan adanya kasus mahasiswa tewas dalam Diksar Menwa UNS 2013. Dia mengatakan mendapatkan informasi awal dari media sosial.

ADVERTISEMENT

"Akun yang bersangkutan sudah kami konfirmasi dan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya (tentang tewasnya peserta Diksar Menwa 2013)," kata Zakky usai aksi unjuk rasa, Senin (1/11/2021).

Sementara itu, ketua tim evaluasi kegiatan Diksar Menwa UNS, Sunny Ummul Firdaus, mengatakan telah menerima informasi serupa. Namun dia menegaskan harus mengonfirmasi kembali informasi tersebut sehingga menjadi data valid.

"Kami ingin bekerja berdasarkan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Kita tegakkan keadilan ini berdasarkan hukum, bukan berdasarkan keinginan," sambung Sunny.

Simak video 'Mendagri Tito: Menwa Ada Sisi Positif, Jangan Lihat Satu Kasus':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya: Mendagri berjanji melakukan evaluasi

Ada luka di kepala

Pengusutan kasus dugaan kekerasan Diksar Menwa UNS ini juga mendapatkan asistensi dari Polda Jateng. Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut kepolisian masih melakukan pendalaman untuk membuktikan adanya kekerasan.

Djuhandhani mengatakan, beberapa alat bukti yang sudah ada yakni hasil visum. Pihaknya pun bakal menggandeng ahli forensik untuk keterangan terkait hasil visum Gilang ini.

"Luka-luka di bagian mana ini? Kasat yang lebih tahu visum luar dan dalam. Ada berapa bekas di kepala, di dalam tubuh korban, tapi ahli yang akan berbicara, apakah itu yang menyebabkan kematian atau tidak?" ujar Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro usai melakukan asistensi di Polresta Solo, Senin (1/11/2021).

"Visumnya sudah ada dan yang bisa baca visum adalah ahli. Polisi tidak bisa, ahli bisa terangkan hasil visum tersebut," ujar Djuhandhani.

Kapan penetapan tersangka?

Sementara itu, terkait dengan penetapan tersangka atau diduga pelaku yang menewaskan Gilang, Djuhandhani mengatakan, akan diputuskan setelah adanya gelar perkara.

"Berkaitan dengan pelaku dan sebagainya diputuskan dengan gelar perkara. Harus bisa jelaskan penyebab kematian ini, berkaitan dengan kejadian tidak. Alat bukti surat harus dikuatkan dengan keterangan ahli, " ungkapnya.

Mendagri ikut evaluasi

Mendagri Tito Karnavian memastikan proses evaluasi terhadap keberadaan Menwa. Dia akan mencari tahu apakah kasus tersebut hanya kasuistis atau bukan.

"Kalau sistemnya ya diperbaiki sistemnya. Kalau sistem kekerasan di mana-mana (di banyak Menwa) ya kita perbaiki dengan Mendikbud dengan adik-adik menwa yang lain supaya tidak terjadi lagi," kata Tito diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Senin (1/11).

Ia mengungkap masyarakat harus mengakui ada kiprah Menwa yang positif. Selama ini keberadaan Menwa banyak membantu dalam kegiatan sosial seperti kebencanaan.

"Menwa banyak membantu kegiatan sosial, hal-hal positif harus diakui," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads