Terpopuler di Yogya: Heboh Ular Melilit di Pilar Bangsal Keraton Yogya

Terpopuler di Yogya: Heboh Ular Melilit di Pilar Bangsal Keraton Yogya

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 24 Okt 2020 10:11 WIB
ular melingkar di tiang bangsal keraton yogya
Penampakan ular yang melilit pilar di Bangsal Keraton Yogya (Foto: Istimewa)
Yogyakarta -

Video sesosok ular melingkari pilar di Bangsal Magangan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi perhatian pembaca sepekan ini. Ular berjenis sawo emprit itu menampakkan diri pada malam Jumat Kliwon (15/10) lalu.

Penampakan ular itu di bangsal Magangan Keraton Yogya itu mulanya diunggah akun Twitter @fthhrrs dan viral di media sosial. Saat dimintai konfirmasi, pihak Keraton Yogya membenarkan ada ular tersebut.

"Iya (ada ular melingkar di salah satu pilar bangsal Magangan), itu malam Jumat (15/10) Kliwon," kata Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat saat dihubungi detikcom, Selasa (20/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Romo Tirun ini menyebut ular tersebut melingkar di salah satu pilar Bangsal Magangan. Menurutnya, ular tersebut tidak menggangu orang-orang.

"Di Bangsal Magangan, tepatnya di pilar sebelah barat utara, itu persis di atas umpak. Jadi itu bagiannya kan umpak yang paling bawah, terus atasnya kan sudah mulai tiangnya itu, nah itu pas melingkar di atas umpak itu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Romo Tirun menyebut kemunculan hewan di Keraton adalah hal yang biasa. Karena itu, dia meminta masyarakat tidak perlu mengkaitkan dengan hal-hal yang tidak semestinya.

"Ya memang misterius, malam-malam kok ada ular. Wujudnya (ular) itu kok seperti beras wutah (beras tumpah), tlenik-tlenik (motif titik-titik) tidak seperti biasanya. Tapi namanya juga Keraton, mesti tidak seperti biasanya," lanjut Romo Tirun.

Dia menerangkan kejadian serupa sebetulnya kerap terjadi di lingkup Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Terlebih saat hari tertentu atau peringatan salah satu tokoh di Keraton Yogya.

"Jadi kalau ada hal-hal yang aneh itu sudah biasa. Mungkin di luar mengejutkan, tapi kalau di keraton, orang-orang keraton (biasa). Jadi hal-hal yang tidak biasa di luar sudah biasa di keraton, tidak pada terkejut, apalagi harinya malam Jumat Kliwon dan sedang memperingati haulnya HB IX," terangnya.

Dia lalu mencontohkan patung harimau yang jika dilihat tampak seperti hendak meloncat. Sehingga menurutnya, kemunculan hewan di lingkup Keraton diminta sebagai hal yang biasa.

"Ada harimau misalnya, yang nganu, itu kan di dalam itu ada patung harimau yang menghadap ke selatan itu," ujarnya.

"Nah itu ada yang melihat sekonyong-konyong kok meloncat dia, misalnya seperti itu. Dia melihat kok kayak gitu-gitu itu. Jadi hal yang aneh, yang tidak biasa di luar (Keraton) sudah biasa di Keraton. Apalagi harinya malam Jumat Kliwon," lanjut Romo Tirun.

Karena menganggapnya biasa, Romo Tirun pun enggan menjelaskan secara rinci arti dari kemunculan ular tersebut. Selain itu, ular itu dinilai tidak mengganggu dan kini sudah hilang.

"Ularnya tidak menggangu, memperlihatkan diri biasa itu. Kemarin juga dibiarkan saja terus hilang kok, dibiarkan, terus mau dilihat lagi sudah hilang," ucapnya.

Sementara itu, menilik dari fungsinya Bangsal Magangan merupakan tempat seleksi abdi dalem Keraton. Abdi dalem Keraton itu nantinya dipilih oleh putra mahkota atau sang Raja.

"Fungsinya bangsal magangan itu untuk seleksi para abdi dalem prajurit, dulunya seperti itu. Diseleksi di bangsal magangan itu, biasanya yang ada di situ putra mahkota biasanya atau Sultan sendiri juga bisa memilih (abdi dalem). Makanya namanya magangan, karena magang itu kan calon," ucapnya.

Dihubungi terpisah, komunitas ular Yayasan Sioux menyebut ular yang melingkar di salah satu pilar Bangsal Magangan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu bukan jenis berbisa. Ular tersebut habitatnya di genting.

"Namanya ular itu lycodon capucinus (ular genting/ular cicak), bahasa Jawanya sowo emprit. Untuk makanannya cicak, jangkrik dan ular itu tidak berbisa," kata trainer Sioux Febrianto YS kepada detikcom, Selasa (20/10).

Bangunan Bangsal Magangan di dalam kompleks Keraton Yogyakarta sedang menjadi perbincangan hangat karena tersebar foto penampakan ular melingkari salah satu tiang atau pilar Bangsal Magangan.Bangunan Bangsal Magangan di dalam kompleks Keraton Yogyakarta sedang menjadi perbincangan hangat karena tersebar foto penampakan ular melingkari salah satu tiang atau pilar Bangsal Magangan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Pria yang kerap disapa Dhe Braso ini menyebut habitat ular itu memang kerap berada di rumah-rumah. Sebab, makanan ular sowo emprit tersebut adalah cicak.

"Habitatnya di rumah atau di genting. Sering masuk rumah karena sedang berburu cicak," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads