Sosok kepala desa (Kades) di Banjarnegara, Jawa Tengah viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Ia menjadi sorotan lantaran memiliki tato di tubuhnya.
Adalah Welas Yuni Nugroho atau akrab disapa Hoho ini merupakan salah satu kades asal Banjarnegara. Bak seorang gangster di film-film action, 90 persen tubuhnya dipenuhi tato bermotif oriental.
Tidak hanya satu atau dua, Kades Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara ini memiliki tato di sekujur tubuhnya. Tampilannya yang nyentrik ini seakan mematahkan kesan kades harus selalu rapi, serius dan tua.
Hoho sendiri mengaku terinspirasi dari film gangster yang ia tonton saat kecil. Namun, keinginannya ini baru terwujud saat dia duduk di bangku SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya karena suka nonton film gangster pas kecil. Kemudian ingin mempunyai tato sendiri. Baru pas SMA, pertama kali menato di bagian dada saat pergi ke Pulau Bali," ujarnya.
Hingga saat ini, kades yang baru satu tahun menjabat ini sudah lebih dari 30 kali menato tubuhnya. Mulai di dada, punggung, lengan, sampai di bagian paha dan betis.
Meski dipenuhi tato, Hoho rupanya sempat ditentang oleh orang tuanya. Ia mengaku sempat dimarahi lantaran ketahuan memiliki tato di dadanya saat masih duduk di bangku SMA.
"Dulu sempat dimarahi orang tua waktu SMA. Awalnya saya sembunyikan tatonya. Tetapi lama kelamaan tidak. Dan sekarang istri dan anak juga membolehkan kalau mau menambah tato," kata bapak satu anak ini.
Ia juga berbicara tentang kesan kurang baik terkait kades bertato. Menurutnya, yang terpenting adalah kinerja sebagai kades bisa melayani masyarakat.
"Sebenarnya tato tau tidak, itu tidak jadi masalah. Yang penting itu kinerjanya. Kalau bisa membawa kemajuan, pasti masyarakat tidak akan memandang tato itu jelek," ujarnya.
Rupanya, kades bertato di Banjarnegara bukan hanya Hoho. Bahkan, Kades Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara Slamet Raharjo menyebut lebih dari 25 kades di Banjarnegara memiliki tato di bagian tubuhnya.
"Kalau 25 kades saya rasa lebih. Hanya ada yang sedikit ada yang banyak," sebut kades yang memiliki tato di lengan tangannya ini.
Tonton video 'Kades di Banjarnegara Viral Gegara Bertato di Sekujur Tubuh'.
"Semua tato yang ada di bagian tubuh saya itu untuk mengabadikan momen tertentu. Jadi tato itu bukan kriminal, dan tidak membatasi kita untuk tetap berbuat baik," kata dia.
Namun demikian, para kades bertato diimbau untuk bisa memisahkan urusan pribadi dengan kades sebagai pejabat publik. Hal ini disampaikan, ketua forum kepala desa dan perangkat desa (FKPD) Dipayuda Banjarnegara, Renda Sabita Noris.
"Kalau bicara kades bertato menurut saya itu sah-sah saja. Tetapi harus bisa memisahkan urusan pribadi dengan dirinya sebagai kades. Karena tidak ada hubungannya antara tato dengan bagaimana menyelesaikan masalah di tengah masyarakat," tutur kades yang memiliki tato di bagian dada, lengan dan punggung ini.
Menyikapi adanya sejumlah kades bertato, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga mengingatkan agar tato bukan untuk gaya-gayaan. Mestinya para kades mengutamakan kinerja.
"Mestinya tato tidak usah untuk nggaya. Mau buat apa, itu tidak perlu. Memang menato itu hak masing-masing. Tetapi harus dibarengi dengan kinerja," pesannya.