Welas Yuni Nugroho alias Hoho (36), Kepala Desa Purwasaba di Banjarnegara viral di media sosial gegara bertato. Ternyata, tak hanya Hoho kades bertato di Banjarnegara.
Selain Hoho, ada pula Slamet Diharjo Kades Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. Slamet mengatakan ada banyak kades bertato di Banjarnegara, bahkan menurutnya jumlahnya ada puluhan.
"Kalau 25 kades bertato di Banjarnegara itu lebih. Hanya ada yang sedikit, ada yang banyak," ujar Slamet saat ditemui di Balai Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jumat (11/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kades dua periode ini memiliki tato di lengan atas dan bawah. Dia menyebut tatonya itu dia gunakan sebagai kenangan momen spesial di hidupnya, dan juga sebagai seni.
"Saya pertama tato itu dulu sebelum menikah, dan setelah menjadi Kades saya masih menambah tato. Semua tato saya untuk mengabadikan momen yang tidak terlupakan dalam hidup," terangnya.
Slamet mengatakan tato tak berhubungan dengan perilaku seseorang. Termasuk dalam mengambil kebijakan sebagai kepala desa.
"Tato itu bukan kriminal dan tidak membatasi untuk berbuat baik, yang terpenting kinerjanya. Saya saat Pilkades periode kedua dipaksa warga untuk kembali mencalonkan lagi, bahkan karena tidak ada orang lain yang maju, saya maju bersama istri," terang dia.
Selain Slamet, ada juga Nyana, Kades Beji, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. Nyana mengatakan tato di tubuhnya sebagai bentuk mengekspresikan diri, dan bukan untuk menakuti seseorang.
"Tato salah satunya menuangkan apa yang ada di hati kita ke badan. Jadi bukan untuk gaya-gayaan atau untuk menakut-nakuti," tuturnya.