Penjelasan Pemkot Semarang soal Beda Data Corona dengan Pusat

Penjelasan Pemkot Semarang soal Beda Data Corona dengan Pusat

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 09 Sep 2020 19:38 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona (Foto: Edi Wahyono)
Semarang -

Data kasus aktif kasus virus Corona (COVID-19) antara pemerintah pusat dan Kota Semarang berbeda. Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan pencocokan data dan menemukan ada selisih 1.467 data di pusat yang tidak ditemukan di data Pemda.

"Beberapa hari lalu saat berita tersebut muncul, saya langsung menghubungi Kepala Dinas saya untuk mengonfirmasi data ke pusat. Setelah beberapa hari dikomunikasikan dan analisa serta pencocokan data dengan pusat, ternyata ada temuan-temuan kurang pas dengan data kami di Semarang," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi lewat pesan tertulis kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menyebut sejak ada perbedaan data yang mencolok pada 31 Agustus 2020 lalu, pihaknya melakukan pengecekan. Pengecekan data itu dilakukan keseluruhan baik kasus aktif maupun kasus probabel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kami dapat data dari pusat dalam bentuk excel, kami lakukan verifikasi atau kita lihat satu-satu. Ternyata dari 2.600 sekian (data pusat), 1.467 tidak ditemukan, kemudian data yang discarded 56 (tapi di pusat masih aktif). Yang aktif di (data) Kota Semarang ada 216," jelas Hakam saat ditemui di kantornya.

Dari hasil verifikasi antara data pusat dan Kota Semarang juga ditemukan 927 kasus nonaktif yang masih dihitung aktif di pusat. Beberapa problem yang ditemukan lainnya yaitu ada data ganda kemudian ada juga data hasil laboratorium yang masih kosong.

ADVERTISEMENT

Hakam pun berharap agar petugas di pemerintah pusat bisa kroscek data ke daerah. Sehingga diharapkan data yang disampaikan valid.

"Jadi memang kalau saya bisa menyampaikan, bahwa data yang disampaikan di teman-teman pusat dikroscek ke kabupaten/kota," jelasnya.

Hakam pun mengaku heran dengan verifikasi data antara pemerintah pusat dengan daerah. Sebab, baru pekan lalu verifikasi itu dilakukan, namun masih ada data yang berbeda dengan jumlah mencolok.

"Semenjak Sabtu (5/9) sudah dikasih akses memperbaiki, kemarin kok yang disampaikan satuan gugus tugas kok masih data sama. Yang sudah kita verifikasi sudah dipetani (diteliti) sudah sampaikan ke provinsi dan kementerian," tegasnya.

Perbedaan data yang disoal ini terkait Kota Semarang disebut sebagai kasus positif Corona tertinggi. Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan kasus positif COVID-19 sebanyak 2.591 pada Selasa (8/9) kemarin, padahal data di situs siagacorona.semarangkota.go.id tercantum 507 kasus positif pada hari yang sama.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads