Penyerang Acara Doa Pernikahan di Solo 50 Orang, Baru 5 yang Ditangkap

Round-Up

Penyerang Acara Doa Pernikahan di Solo 50 Orang, Baru 5 yang Ditangkap

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 12 Agu 2020 08:38 WIB
Para pelaku penyerangan acara nikah anak Habib Umar Assegaf di Polresta Solo, Selasa (11/8/2020).
Para pelaku penyerangan acara nikah anak Habib Umar Assegaf di Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Polisi terus mengejar para pelaku penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. Terakhir, lima orang telah diringkus kepolisian. Jumlah penyerang, kata polisi, ada 50 orang.

Kelima terduga pelaku yang sudah ditangkap berinisial BD, MM, MS, ML, RM. Mereka tampak digelandang polisi di Mako 2 Polresta Solo, Selasa (11/8/2020). Terlihat lima orang berbaju tahanan warna biru tersebut mengenakan masker. Mereka hanya menunduk selama rilis kasus.

"Pelaku ini sudah kita amankan 5 orang. Inisial BD, MM, MS, ML, RM. Dari para pelaku sudah kita tingkatkan menjadi tersangka 4 orang, yang satu orang masih kita dalami," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dalam jumpa pers di Mako 2 Polresta Solo, Selasa (11/8/2020) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, masih ada sejumlah pelaku yang belum ditangkap. Identitas pelaku sudah dikantongi dan masih dalam pengejaran. "Kita sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang akan kita lakukan pengejaran kepada kelompok intoleran itu sendiri," katanya.

Sebelumnya, Kombes Andy Rifai yang menjabat Kapolresta Solo pada saat kejadian mengatakan bahwa polisi turut mengamankan saat massa mengeroyok para korban. Namun polisi tidak menangkap mereka saat itu juga.

ADVERTISEMENT

"Karena kita saat itu lebih mengutamakan menyelamatkan para korban," demikian kata Andy.

Setelah mengeroyok korban, massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu langsung membubarkan diri.

Kembali ke 5 pelaku yang sudah tertangkap, Kapolda Jateng masih belum membeberkan secara detail. Namun beberapa aksi dilakukan menggunakan alat hingga melakukan pelemparan.

"Peran mereka macam-macam. Itu nanti sudah kita dalami satu-satu, yang menggunakan alat ada, yang melempar ada, kemudian yang memprovokasi juga ada," kata jenderal bintang dua yang juga pernah menjabat kapolresta di Solo tersebut.

Tonotn video 'Ini 5 Orang yang Dibekuk Terkait Penyerangan Doa Pernikahan di Solo':

[Gambas:Video 20detik]



Sejumlah barang bukti penyerangan sudah diamankan, antara lain batu dan kayu. Sepeda motor dan mobil juga menjadi barang bukti karena merupakan sasaran perusakan oleh massa. "Barang buktinya kayu, batu, motor dan mobil, sudah kita amankan," ujar Kapolda.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 160 KUHP tentang tindakan menghasut, Pasal 335 KUHP tentang tindakan memaksa dengan ancaman kekerasan dan Pasal 170 KUHP tentang tindakan kekerasan secara bersama-sama.

"Pelaku akan kita ancam dengan Pasal 160, 335, 170 tentang tindak pidana yang dilakukan," tutupnya.

Seperti diberitakan, peristiwa bermula saat massa mendatangi lokasi kejadian, Sabtu (8/8/2020) sekitar waktu Magrib. Kelompok itu berusaha membubarkan acara yang ternyata adalah doa bersama rangkaian acara menjelang pernikahan.

Mereka kemudian melakukan kekerasan berupa pengeroyokan terhadap tiga orang di lokasi kejadian. Yang paling parah ialah Habib Umar Assegaf, ayah dari mempelai wanita.

"Habib Umar sudah pulang dari rumah sakit. Kemarin malam sudah dimintai keterangan oleh polisi," kata perwakilan keluarga, Memed, saat dihubungi detikcom, Selasa (11/8/2020).

Umar dan dua keluarganya mendapatkan serangan berupa pukulan, tendangan hingga lemparan batu. Umar sempat merasa kakinya patah, namun beruntung pemeriksaan dokter menunjukkan hasil yang tidak parah.

"Sudah mulai bisa berjalan, walaupun masih sulit. Ini tetap harus banyak istirahat di rumah," ujar dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads