Menyoal persiapan di masjid-masjid, Akhid mengaku belum ada. Hal tersebut karena PDM Kota Yogyakarta masih menunggu arahan dari PP Muhammadiyah dan PWM DIY.
"Sampai sekarang belum, kita masih menunggu bagaimana dari Pimpinan Pusat dan PWM," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengatakan, bahwa PP Muhammadiyah telah berdiskusi dengan majelis tarjih. Dari diskusi tersebut, pihaknya melihat tidak semua masjid mampu menampung jemaah saat melaksanakan salat Jumat.
"Kalau semua masjid harus melakukan physical distancing maka saat salat Jumat barangkali setiap masjid tidak cukup hanya satu angkatan (gelombang)," katanya saat ditemui wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Cik Ditiro No.23, Kota Yogyakarta, Senin (1/6).
"Maka itu sudah kita kaji dari majelis tarjih, bagaimana untuk di Indonesia ini apakah memungkinkan salat Jumat itu lebih dari satu angkatan setiap Jumatan," lanjut Agus.
Apalagi, kapasitas masjid di pinggir jalan berbeda dengan kondisi masjid di dalam kampung. Karena itu pihaknya perlu membentuk protokol kesehatan untuk melaksanakan salat Jumat dalam beberapa sesi.
"Maka sangat dimungkinkan di sebuah tempat salat Jumat itu dilakukan secara bergelombang. Jadi salat Jumat pertama jam 12 (siang), jam 1 bisa menyelenggarakan lagi," ucapnya.
(rih/ams)