Curhat Pemilik Toko Perlengkapan Haji: Sepi Pembeli, Stok Menumpuk di Gudang

Curhat Pemilik Toko Perlengkapan Haji: Sepi Pembeli, Stok Menumpuk di Gudang

Sayoto Ashwan - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 15:33 WIB
Toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kulon Progo, Rabu (3/6/2020).
Toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kulon Progo, Rabu (3/6/2020). (Sayoto Ashwan/detikcom)
Kulon Progo -

Sejumlah toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kabupaten Kulon Progo kini sepi pembeli. Keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan haji tahun 2020 ini membuat stok dagangan pun menumpuk di gudang.

"Sudah telanjur pesan, barang-barang masih menumpuk di gudang," kata pemilik toko perlengkapan haji Azzahra, Yati Basuki, kepada wartawan di tokonya di kawasan Wates, Kulon Progo, Rabu (3/6/2020).

Untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji tahun ini, dirinya sudah telanjur kulakan. Seperti biasanya, tiga bulan sebelum jadwal keberangkatan haji, stok peralatan sudah ditambah. Bahkan dia sudah mengeluarkan modal hingga Rp 150 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak tiga bulan lalu, saya telanjur pesan. Karena pesan barang butuh waktu lama," ujar Yati.

Toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kulon Progo, Rabu (3/6/2020).Toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kulon Progo, Rabu (3/6/2020). (Sayoto Ashwan/detikcom)

Kini beberapa perlengkapan haji, seperti sandal, kain ihram, matras, kantong kerikil, hingga tasbih dan beberapa peralatan, masih disimpan. Barang-barang tersebut terpaksa disimpan untuk dijual tahun depan.

ADVERTISEMENT

"Kita harus ikhlas, karena rezeki sudah ada yang mengatur," ujarnya.

Yati menuturkan makanan, seperti kurma, kacang, maupun cokelat, tidak ada masalah. Sebab, saat puasa, stok yang ada sudah dipakai untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Kemudian untuk haji biasanya dipesan ketika jemaah sudah berangkat.

"Kalau makanan kita belum pesan, kemarin hanya untuk kebutuhan Lebaran," ujarnya.

Sementara itu, pemilik toko Ar-Raudhoh, Sutrisna NS, mengaku tahun ini dirinya tidak menyetok peralatan haji maupun oleh-olehnya. Kebetulan saat awal pandemi virus Corona (COVID-19) dirinya tengah membawa rombongan jemaah umroh. Dari situlah dia merasakan tahun ini tidak akan ada haji karena pandemi.

"Stok kemarin hanya untuk kebutuhan puasa saja, dan untuk haji memang tidak ada stok," ujarnya.

Selama masa pandemi Corona, omzet usahanya diakui mengalami penurunan drastis. Tidak adanya orang yang berangkat umroh menjadikan pernak-pernak haji dan umroh tidak laku. Hanya pakaian, seperti sarung serta kopiah, dan makanan yang laku saat puasa hingga menjelang Lebaran.

"Beruntung, saat puasa sampai Lebaran cukup menggeliat," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads