Ia juga menjelaskan terkait fokus pendataan warga Jawa Tengah yang berada di wilayah yang menerapkan PSBB di Jabodetabek. Pendataan itu agar warga Jateng yang tidak mudik mendapat bantuan juga.
"Harapannya, tidak ada warga yang mudik. Jadi tidak ada orang yang berpotensi membawa virus itu ke (daerah) asalnya. Ini bukan stigmatisasi, tapi dengan sudah ya asimtomatis kita tidak tahu siapa yang tertular. Kita bantu Jakarta-Jabar agar semua berjalan. Ini komunitas warga Jateng di Jakarta dan Jabar juga sudah mendata," kata Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, data pukul 14.44 WIB pada website https://corona.jatengprov.go.id/ menyebutkan kasus positif virus Corona atau COVID-19 di Jateng ada 196 kasus dengan rincian 131 dirawat, 30 sembuh, dan 35 meninggal.
Dari website https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/ juga diketahui Jawa Tengah berada di posisi 6 nasional pada urutan jumlah kasus virus Corona terbanyak.
(sip/mbr)