'Ratu' Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, memesan 300 setel seragam untuk pengikutnya di Putro Moelyono Drumband, Kecamatan Kasihan, Bantul. Seragam yang terdiri dari 2 jenis ini meniru desain baju kerajaan Brunei Darussalam.
Pemilik Putro Moelyono Drumband, Wahyu Agung Santoso (35) menjelaskan, awal mula pemesanan ratusan seragam Keraton Agung Sejagat itu saat Fanni menghubunginya via telepon dan WhatsApp. Selanjutnya, keduanya bertemu untuk membahas desain seragam.
"Pertama itu Fanni telepon saya, bisa tidak membuatkan seragam, saya jawab bisa dan bulan November 2019 itu dia (Fanni) datang ke sini (Putro Moelyono Drumband)," katanya saat ditemui di rumahnya, Dusun Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Rabu (29/1).
"Pas datang itu Fanni bawa gambar desain (baju asal negara) Brunei Darussalam. Karena terlalu mirip, terus saya modifikasi," sambung Wahyu.
Setelah deal, Fanni memesan 297 stel seragam dan 5 stel seragam kebesaran untuk 'Raja', 'Ratu' dan anak. Menurut pria yang kerap disapa Koko ini, seragam kebesaran itu memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan seragam para pengikut Keraton Agung Sejagat.
"Jadi total pemesanan Fanni itu sekitar 300 stel. Terus untuk yang 297 seragam itu pakai bahan jas. Tapi kalau yang 5 stel itu dia (Fanni) bawa bahan sendiri, lebih mahal itu bahannya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahannya yang 5 setel itu lebih bagus, dia (Fanni) bawa sendiri bahannya. Bahannya itu bahan jas, tapi bahan jas yang bagus dan mengkilap," imbuh Koko.