Pesan Ratusan Keraton Agung Sejagat, 'Ratu' Bawa Desain Baju Brunei

Pesan Ratusan Keraton Agung Sejagat, 'Ratu' Bawa Desain Baju Brunei

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 29 Jan 2020 16:15 WIB
Pemuatan seragam Keraton Agung Sejagat di Bantul, Rabu (29/1/2020).
Seragam Keraton Agung Sejagat dibuat di Kota Yogyakarta. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul -

'Ratu' Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia memesan seragam untuk pengikutnya di Bantul dan diproduksi di Kota Yogyakarta. Pemilik usaha yang memproduksi seragam itu bercerita, Fanni membawa gambar desain baju dari Brunei Darussalam.

"Pas datang itu Fanni bawa gambar desain (baju asal negara) Brunei Darussalam," kata pemilik Putro Moelyono Drumband, Wahyu Agung Santoso (35) saat ditemui di rumahnya Dusun Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Rabu (29/1/2020).

Karena desain tersebut sangat identik dengan bajul asal negara Brunei Darussalam, maka pria yang akrab disapa Koko itu memodifikasi desain yang dibawa Fanni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus saya modifikasi (desain seragam yang dipesan oleh Ratu Fanni)," katanya.

Ketika mendesain ulang seragam tersebut, Koko mengaku tidak menaruh curiga terhadap Fanni. Khususnya terkait tujuan pemesanan sekitar 300 setel seragam tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak sempat tanya ke dia (Fanni) seragam ini untuk apa. Karena saya kira untuk drumband atau kegiatan kebudayaan itu, kan rata-rata yang buat ke sini untuk itu," imbuhnya.

Menurutnya, setelah bertemu, Fanni memesan 297 setel seragam dan 5 setel seragam khusus untuk raja, ratu dan anak. Desain seragam itu berwarna hitam dengan beragam aksesori yang didominasi warna kuning dan merah.

"Jadi total pemesanan Fanni itu sekitar 300 setel. Terus untuk yang 297 seragam itu pakai bahan jas. Tapi kalau yang 5 setel itu dia (Fanni) bawa bahan sendiri, lebih mahal itu bahannya," katanya.

"Untuk 1 setel itu (297 seragam untuk pengikut Keraton Agung Sejagat) Rp 900 ribu, itu sudah meliputi topi, baju, celana, dan aksesori. Kalau yang 5 itu harganya per setel Rp 600 ribu, karena dia bawa bahan sendiri," sambung Koko.

Setelah sepakat soal desain dan harga, Fanni lalu membayar Rp 1 juta sebagai tanda jadi. Selanjutnya, Koko dan karyawannya mulai mengerjakan pesanan seragam tersebut.

"Pengerjaannya mulai bulan November sampai tanggal 6 Januari, lembur terus itu karena pesanannya kan banyak juga," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads