Yana Supriatna berurusan dengan polisi gegara bersandiwara jatuh di Cadas Pangeran. Kabar lainnya, warga Garut digegerkan video mesum 'Suka Sama Suka' yang diperankan sejoli muda.
Berikut rangkuman berita Jabar hari ini, Jumat (19/11/2021):
Aksi Yana 'Nge-prank'
Yana Supriatna diperiksa polisi. Lelaki berusia 40 tahun ini bikin geger publik lantaran dikabarkan hilang misterius dan mengaku jatuh didorong seseorang ke jurang Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang. Polisi mulai membongkar sandiwara Yana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yana melakukan itu diduga dipicu permasalahan pekerjaan dan keluarganya. "Bersangkutan (Yana) masih kita dalami (pengakuannya) soal meninggalkan motor di Cadas Pangeran dan keluarganya yang mengarah pada pekerjaan bersangkutan di sebuah kantor notaris di Bandung. Sekaligus juga ada permasalahan lain dengan keluarga dari pihak istrinya," tutur Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, Jumat (19/11/2021).
Polisi belum menyimpulkan motif sebenarnya di balik aksi sandiwara Yana tersebut. Sebab saat ini Yana masih didengar keterangannya.
Menurut Eko, pihaknya membatalkan agenda jumpa pers berkaitan perkembangan kasus Yana yang dijadwalkan siang ini. Alasannya karena Yana tidak tegas bercerita kepada polisi.
"Keterangannya masih berubah-ubah. Jadi, semula kami akan memberikan keterangan pers secara lengkap hari ini, namun belum bisa. Cukup kompleksitas motif yang bersangkutan itu," ujar Eko.
Polres Sumedang perlu mendalami permasalahan ini dengan mengkonfirmasi sejumlah pihak yaitu kepada manajemen tempat Yana bekerja dan pihak keluarganya. Sekadar diketahui, Yana dikabarkan hilang di Cadas Pangeran pada Selasa (16/11) malam. Warga Desa Sukajaya, Sumedang, itu meninggalkan motornya bernomor polisi Z-2333-AB di pinggir jalan Cadas Pangeran dengan posisi stang terkunci.
Drama dilakoni Yana itu makin heboh setelah beredar pesan suara yang dikirimnya kepada sang istri via WhatsApp (WA). Yana seolah mengabarkan dirinya jatuh ke jurang Cadas Pangeran lantaran didorong oleh seseorang. Petugas gabungan turun tangan mencari keberadaan Yana di jurang itu.
Polisi menegaskan voice note itu betul suaranya Yana. Namun isi dari ucapan Yana yang dikirim kepada sang istrinya itu bohong belaka.
"Hasil interogasi sementara voice note tidak benar atau bohong," kata Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.
Nyatanya, Yana tidak hilang dan bukan korban kejahatan. Polisi menemukan Yana di kawasan Dawuan, Kabupaten Majalengka, Kamis (18/11).
MUI Karawang Soroti Warga Injak Al-Quran
Tiga wanita di Karawang diduga tengah menginjak Al-Quran untuk bersumpah viral di media sosial (medsos). Perihal itu, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan bimbingan juga penobatan bagi para pelaku.
Ketua MUI Karawang, KH Tajuddin Nur mengatakan menyikapi video tiga wanita melakukan sumpah dengan menginjak Al-Quran pihaknya telah memberikan bimbingan bersama dengan Polres Karawang.
"Setelah menerima informasi dari MUI kecamatan, kami telah memberi kesimpulan, bahwasanya perbuatan itu terjadi karena ketidakpahaman dan kebodohan mereka," kata Tajuddin saat dihubungi melalui telepon selular, Jumat (19/11/2021).
Pihaknya kemudian memberikan bimbingan terhadap pelaku yang menginjak Al-Quran. "Kami langsung membimbing mereka dengan kepolisian, untuk taubat, memohon maaf kepada umat Islam,, memohon ampun kepada Allah SWT dengan dibimbing oleh pengurus MUI selanjutnya, berjanji untuk tidak mengulangi," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang wanita diduga tengah menginjak Al-Quran untuk bersumpah viral di media sosial (medsos). Peristiwa tersebut diduga terjadi di Karawang.
Video tersebut tersebar di berbagai akun medsos, termasuk Youtube dengan durasi yang berbeda-beda. Salah satu video yang ada di Youtube berdurasi 2 menit 43 detik. Dalam video tersebut, terlihat tiga wanita melakukan sumpah dengan menginjak Al-Quran dilakukan di teras rumah dan disaksikan beberapa warga termasuk anak-anak.
Bahkan salah seorang perempuan meminta kepada perekam untuk viralkan peristiwa tersebut. Video tersebut kejadian berada di Kecamatan Pakisjaya, Karawang.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan kerukunan umat beragama di Karawang terjalin baik satu sama lain. "Saya yakin di Karawang tidak terjadi hal yang ramai di pemberitaan dan memang kenyataannya warga masyarakat Karawang hidup rukun dan harmonis saling menghargai sesama umat beragama," kata Cellica, saat ditemui di Pemkab Karawang, Jumat (19/11/2021).
Akses Menuju Wisata Kawah Darajat Terputus Longsor
Longsor terjadi di dekat kawasan wisata kawah Darajat, Garut. Jalanan di sana terputus karena tergerus material longsor yang berlangsung setelah hujan deras.
Longsor itu berlangsung di Jalan Raya Darajat, Blok Cikupakan atau tepatnya di perbatasan Desa Sarimukti dan Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Jumat (19/11/2021) siang.
Camat Pasirwangi Saepul Hidayat mengatakan longsor itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. "Kejadiannya tadi siang. Longsor mengakibatkan jalan menuju kawah Darajat terputus total. Tidak bisa dilalui," kata Saepul.
Lokasi longsoran berada dekat dengan kawasan objek wisata Darajat. Jika diakses dari daerah Samarang, lokasi longsoran berada setelah kawasan wisata.
Saepul mengatakan material longsor menggerus jalan raya yang berada tepat di atas titik longsor dengan panjang sekira 100 meter. Akibatnya, jalanan itu terputus total dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, selain jalan yang terputus, menurut Saepul, ada sejumlah lahan pertanian warga yang terdampak.
"Ada beberapa lahan yang terdampak, belum kami hitung berapa luasnya, kami masih melakukan pemeriksaan," ujar Saepul.
Video Mesum 'Suka Sama Suka'
Beredar video mesum dua sejoli yang diduga warga Garut. Polisi turun tangan menyelidiki video mesum tersebut.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait video mesum itu. "Sedang ditelusuri," kata Wirdhanto, Jumat (19/11/2021).
Video berdurasi sekitar satu menit itu tersebar di Instagram, Kamis (18/11) sore kemarin. Video yang diunggah salah satu pengguna itu diketahui saat ini sudah menghilang.
Tak hanya itu, akun pengunggah juga kini ikut lenyap. Kendati demikian, banyak warganet yang mengabadikan unggahan tersebut dengan tangkapan layar.
Sebagaimana dilihat detikcom, video terbagi di dalam empat unggahan berbeda di akun yang sama. Video menampilkan aksi mesum sejoli.
Dalam video itu terlihat adegan mesum dilakukan perempuan berambut hitam menggunakan sweater abu dan seorang lelaki yang terlihat menggunakan masker berwarna hitam.
Menurut informasi yang dihimpun, sepasang muda-mudi pemeran dalam video itu merupakan warga Garut. Diduga, pemeran wanita dalam video itu merupakan pemilik akun Instagram yang pertama kali mengunggah videonya.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video itu," ujar Wirdhanto.
Polisi Imbau Bobotoh Tak Gelar Nobar Laga Persib Vs Persija
Laga klasik Persib Bandung melawan Persija Jakarta akan digelar dalam lanjutan BRI Liga 1. Polisi mengimbau agar Bobotoh tak menggelar nonton bareng (nobar) laga sarat gengsi ini.
Rencananya laga tersebut akan digelar pada Sabtu (20/11) pukul 21.00 WIB. Mengingat laga tersebut bakal jadi sorotan, polisi meminta agar Bobotoh tak menggelar nobar. Alasannya, guna mencegah kerumunan lantaran masih situasi COVID-19.
"Kita saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Walaupun sekarang sudah banyak PPKM yang level 1, namun kita tidak boleh terlena dan hindari kerumunan," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago kepada wartawan, Jumat (19/11/2021).
Menurut Erdi, polisi di setiap daerah bakal melakukan tindakan apabila ada kerumunan terlebih melaksanakan nobar laga tersebut.
"Kita preventif dulu agar segera membubarkan diri dan tetap menyampaikan imbauan terkait protokol kesehatan secara humanis," kata dia.
Erdi menuturkan anggota polisi di Polsek maupun Polres di Jabar sudah memiliki rencana guna mencegah terjadinya kerumunan.
"Tentunya wilayah sudah menyiapkan rencana kegiatan tersebut dengan memberikan imbauan bahwa sekarang ini masih pandemi, tidak menutup kemungkinan tertular lagi apabila tidak mematuhi protokol kesehatan. Menonton tetap di rumah saja, kan maknanya sama," tuturnya.
Oleh karena itu, dia meminta agar Bobotoh tetap menyaksikan pertandingan tersebut dari rumah. Sehingga, potensi kerumunan massa tak terjadi.
"Kita menyarankan agar menyaksikan di rumah masing-masing. Menghindari kerumunan yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya lagi wabah COVID-19 di Jawa Barat," katanya.