Kehadiran kapal di Pantai Barat Pangandaran menjadi daya tarik bagi pengunjung. Banyak pengunjung menjadikan kapal sebagai latar swafoto. Meski sebagian pengunjung bertanya-tanya mengenai aktifitas kapal jenis LCT tersebut.
"Besar juga ukurannya, jadi ada objek foto baru," kata Euis Mardiani wisatawan asal Kota Tasikmalaya, Kamis (11/11/2019).
Kapal jenis LCT atau landing craft tank itu tengah memasang breakwater atau pemecah ombak di Pantai Barat Pangandaran. Sudah dalam beberapa hari terakhir kapal yang mirip kapal feri itu mondar-mandir dari Pantai Barat Pangandaran ke Dermaga Bojongsalawe Parigi.
Di Pelabuhan Bojongsalawe, kapal itu memuat material beton. Kemudian dibawa ke Pantai Barat Pangandaran untuk ditenggelamkan ke dasar laut dan disusun untuk membentuk pemecah ombak. Dengan pemasangan breakwater itu diharapkan mencegah terjadinya abrasi pantai.
Selain itu, breakwater juga berguna untuk kepentingan pariwisata. Dengan adanya pemecah ombak, aktivitas berenang di pantai menjadi lebih aman, karena ada penahan kekuatan arus atau ombak ke pantai.
Proyek pemasangan breakwater itu merupakan proyek milik Pemprov Jabar. Dari papan pengumuman proyek, diketahui pemasangan breakwater itu merupakan pekerjaan dari Dinas Sumber Daya Air UPTD Pengelolaa Sumber Daya Air wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki.
Nilai proyeknya sekitar Rp 14,6 miliar dan dikerjakan oleh sebuah perusahaan swasta asal Jakarta. Anggaran belasan miliar rupiah itu dikucurkan untuk membangun pemecah ombak sepanjang 130 meter.
Lihat juga video 'Polairud Polda Sulsel Gelar Patroli Rumpon hingga Tindak Kapal Tanpa Dokumen':
(bbn/bbn)