Jabar Banten Hari Ini: Polisi Palak Sopir Truk-Aksi Joget Kepsek Berujung Sanksi

Jabar Banten Hari Ini: Polisi Palak Sopir Truk-Aksi Joget Kepsek Berujung Sanksi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 21:51 WIB
Oknum polisi minta uang damai pakai sekarung bawang ke sopir truk yang ditilang di kawasan Tangerang.
Oknum polisi minta 'uang damai' pakai sekarung bawang ke sopir truk yang ditilang (Foto: tangkapan layar video viral)
Bandung -

Aksi polantas di Banten bikin heboh gegara menilang pengendara dengan memalak sekarung bawang. Selain itu, ada juga kabar kepsek-pelajar joget bareng di Sukabumi.

Polisi Palak Sopir Truk

Video sopir truk saat ditilang polisi di salah satu daerah di Banten viral di medsos. Pasalnya, sopir itu diminta satu karung bawang oleh polisi tersebut.

Dari video yang beredar, pengendara truk bicara sambil direkam oleh rekannya. Di belakang truk ada polisi yang melihat ke arah lain mengenakan helm dan ada motor di sampingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku sebenarnya minta maaf bos, aku kena tilang tapi dimintai bawangnya satu karung tuh bos. Tuh bos, polisi, Tolong rekan-rekan bantu kondisikannya ya," kata lelaki di video yang beredar di media sosial.

Ia juga menyebut plat nomor kendaraan bermotor polisi tersebut yaitu A 3870 ME. Ia menyebut tadinya mau memberi uang Rp 100 ribu tapi kemudian malah dimintai bawang.

ADVERTISEMENT

"Nih, saya dimintai satu karung, dikasih uang 100 ribu nggak mau, mintanya 1 karung bawang. Plat nomor A 3870 ME," kata lelaki itu.

Dikonfirmasi mengenai video itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Rudy Purnomo mengatakan sudah mengetahui video yang beredar itu. Disinyalir kejadian itu ada di Pelabuhan Merak, Cilegon.

"Itu lagi dicek, kan katanya di sekitar pelabuhan," kata Rudy dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Serang, Selasa (2/11/2021).

Tapi, katanya latar belakang seng di video itu disinyalir sudah tidak ada. Karena pembangunan di pelabuhan sudah selesai.

"Tapi di pelabuhan udah nggak ada seng-seng kayak gitu. Lagi dilidik kapan terjadinya, karena kalau sekarang sudah nggak ada seng-seng itu, sudah dibongkar," ujarnya.

Pihaknya melakukan penyelidikan atas video viral itu. "Lagi dilidik untuk klarifikasi," ujarnya.

Aksi oknum polisi yang meminta 'uang damai' berupa satu karung bawang kepada sopir truk di Tangerang membuat Propam turun tangan. Oknum polisi itu kini diperiksa Propam Polda Metro Jaya.

"Yang bersangkutan saat ini sedang diklarifikasi dan diperiksa di Propam Polda Metro Jaya," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada detikcom, Selasa (2/11/2021).

Geger Pelajar-Kepsek Sukabumi Joget Bareng

Gara-gara video aksi joget siswa dan guru di acara milad, SMAN Cisolok Kabupaten Sukabumi mendapat sanksi berupa menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring selama dua minggu. Selain itu, kepsek SMAN Cisolok mendapat teguran oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat karena terbukti melanggar protokol kesehatan (prokes).

"Sanksi kepala sekolah ditegur, meskipun sudah meminta maaf, tapi tetap itu melanggar prokes. Karena melibatkan siswa, supaya jera, mulai besok SMAN Cisolok tidak melakukan kegiatan belajar tatap muka, tapi secara daring keseluruhan. Kalau (sekolah) yang lain 50 persen tatap muka," kata Kepala Seksi Pelayanan KCD Wilayah V Asep Burdah, Selasa (2/11/2021).

Asep menjelaskan kepsek dan wakilnya telah memenuhi panggilan pihaknya untuk dimintai keterangan. Keduanya telah meminta maaf dan mengakui kelalaian yang dilakukan.

"SMAN Cisolok sudah menerima salah dan meminta maaf atas kelalaian. Kemarin ada acara milad SMAN Cisolok, kami dari cabang dinas tidak menerima pemberitahuan dan izin dari sekolah sehingga kami tidak tahu ada kegiatan tersebut," ujar Asep.

"Jumlah yang hadir 40 persen dari jumlah siswa. Waktu kegiatan milad, kelas 12 tidak ada di lingkungan itu. Awalnya kegiatan itu sesuai prokes, namun menurut kepsek, setelah itu tiba-tiba ada anak kelas 12 yang datang. Karena mungkin terbawa suasana, kepsek sudah enggak mau, ditarik-tarik oleh kelas 12 ingin merayakan, sampai akhirnya kejadian seperti yang di video," tuturnya.

Asep mengimbau kepada sekolah lain untuk belajar dari kasus yang terjadi di SMAN Cisolok. Dia mewanti-wanti agar seluruh sekolah harus menghindari kejadian serupa.

"Kami bukan menyepelekan acara-acara milad, semua harus bisa menjaga. Karena awalnya itu sudah bagus karena suasana lain jadi melanggar. Hindari kegiatan yang mengundang kerumunan, tidak direncanakan pun menjadi salah," ucap Asep.

Perempuan Kuningan Ditangkap Usai Sebar Teror

Seorang perempuan berinisial MN (31) warga Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan ditangkap polisi pada Jumat (29/10/2021) kemarin. MN ditangkap karena telah terbukti melakukan teror bom.

"Kita mendapat informasi adanya teror bom terhadap pegawai bank. Kita melakukan penyelidikan dan ditemukan informasi ke pelaku (MN) ini. Lalu kita lakukan penangkapan tanggal 29 Oktober jam 04.30 WIB," kata Kasatreskrim Polres Kuningan AKP Muhammad Hafid Firmansyah saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (2/11/2021).

Hafid menjelaskan penangkapan tersebut bermula ketika MN melakukan teror kepada pegawai bank di Ciawigebang pada 22 Oktober 2021. Saat itu MN menelepon customer service bank dan mengatakan bahwa di dalam bank tersebut terdapat sebuah bom yang siap meledak.

MN juga mengirim pesan kepada sejumlah orang. Pesan yang dikirim MN saat itu berisikan 'SELAMAT MENIKMATI KAMI SEGENAP KELUARGA GERAKAN MERDEKA RAYA TELAH MENYIAPKAN BOM DI SELURUH BANK CIAWIGEBANG AKAN MELEDAK PADA PUKUL 11.00 WIB'.

"Itu awalnya dia meneror dengan menelpon customer service bank, baru setelah itu dia mengirim SMS ke beberapa nomor orang lain secara acak yang ada di handphone pelaku. Setelah itu pelaku langsung ganti nomor, nomornya dia buang," jelasnya.

MN sendiri ditangkap setelah polisi berhasil melacak nomor yang digunakan untuk menyebarkan teror bom tersebut. Setelah berhasil dilacak, didapati MN lah pelaku teror bom yang sempat meresahkan masyarakat Kuningan.

Menurut Hafid dari hasil pemeriksaan, diketahui MN sengaja melakukan teror bom dengan tujuan agar bank yang diterornya itu tutup. Hal itu karena MN tidak tahan terus-menerus ditagih uang oleh orang tuanya.

"Motifnya karena dia ditagih uang sama ibunya, dia alasan uangnya ada di bank padahal dia tidak punya uang di bank. Lalu dia berpikir bagaimana caranya agar bank itu tutup, lalu dia melakukan teror. Bank tutup supaya jadi alasan ke ibunya," ucapnya.

Akibat perbuatannya MN terancam dijerat pasal berlapis yakni Pasal 14 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta Pasal 27 Ayat 4 Jo Pasal 45 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman masing-masing 10 tahun dan 6 tahun penjara.

Begal Payudara Resahkan Warga Tasikmalaya

Aksi begal payudara meresahkan warga Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dalam sepekan terakhir. Para korban membagikan pengalamannya melalui media sosial.

Salah satu korban Giia Bharii mengaku menjadi korban begal payudara. Dia mengalami pelecehan tersebut di Jalan Sukahaji, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada 29 Oktober lalu.

"Ternyata buka saya aja yang jadi korban. Ada lagi perempuan lain," tulis Ghiia melalui akun media sosialnya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, diketahui pelecehan seksual dilakukan pria yang mengendarai motor non-matic. Pelaku memepet perempuan muda yang berkendara seorang diri malam hari. Tanpa basa basi, pelaku langsung memegang payudara serta bokongnya.

"Benar ada perempuan yang dipegang bokongnya sama laki-laki pak. Pelaku naik motor," ucap Adi, seorang saksi mata saat ditemui, Selasa (2/11/21).

Meski sempat dikejar, pelaku berhasil melarikan diri. Warga mengetahui pelaku mengenakan helm yang biasa dipakai untuk bersepeda.

"Pakai motor bukan matic. Helmnya helm sepeda," kata Adi.

Korban diketahui tidak seorang diri, ternyata beberapa perempuan lainnya alami pelecehan serupa. Bahkan, para korban mengalami trauma tidak berani berkendara seorang diri.

Meski belum ada laporan korban, polisi turun tangan mengungkap kasus ini. Petugas mendatangi lokasi kejadian untuk memintai keterangan saksi mata.

"Kami lakukan patroli untuk minimalisir kejadian itu. Tapi belum ada laporan ke polisi dari korban," ucap Kompol Semiyono, Kapolsek Singaparna, di lokasi.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono memerintahkan seluruh jajaran untuk mengantisipasi perbuatan asusila ini. Patroli yang berkala harus dilakukan agar mempersempit ruang gerak pelaku.

"Saya perintahkan anggota untuk rajin-rajin patroli. Ini masyarakat kita biar merasa aman dan benar-benar aman tidak ada kejadian itu lagi," ujar Rimsyahtono.

Ibu Karawang Curhat Kena Pungli Karang Taruna

Seorang ibu di Karawang menceritakan pengalaman tak mengenakannya saat membangun dapur di rumahnya. Ia dimintai uang Rp 1 juta oleh oknum karang taruna karena tidak menggunakan pekerja dari warga sekitar.

Curahan ibu ini diunggah di akun Instagram @krwpaper. Terlihat tangkapan layar percakapan WhatsApp (WA) seorang ibu tampak kesal karena harus membayar 1 juta ke salah satu oknum yang mengatasnamakan karang taruna, untuk membangun dapur di rumahnya sendiri.

Saat detikcom menelusuri, curhatan tersebut diunggah oleh ibu muda berinisial AY (25) dan terjadi di Perumahan Citra Kebun Mas (CKM), Kecamatan Majalaya, Karawang.

"Jadi awalnya itu hari Jum'at (29/10) lalu, saat saya tengah mau bangun dapur, tiba-tiba didatangi laki-laki yang mengaku dari Karang Taruna dan menanyakan soal pembangunan dapur ke tukang saya, dan minta bayaran Rp 1 juta karena pekerja yang dibawa bukan dari karang taruna di sini, dan berkilah katanya sudah biasa seperti itu bila ada pekerja atau tukang bangunan baru bukan dari karang taruna," kata perempuan yang baru memiliki satu orang anak ini, saat dihubungi melalui telepon selular, Senin (1/11/2021).

Tapi kemudian, AY (25) menolak membayar uang 1 juta. "Yah saya tolak mas! Saya kerja banting tulang untuk dapat bangun dapur ini, seenaknya malah minta uang 1 juta, dengan alasan tidak jelas," katanya yang bekerja di bagian keuangan di perusahaan distributor pupuk di Karawang.

Terus terjadi komunikasi dan perdebatan di WhatsApp dengan pihak yang mengaku karang taruna. "Terus dia minta kontak, dan saya kesal di WA itu ke dia dan saya ceritakanlah tentang kondisi saya seperti apa, dan tukang yang bekerja bangun dapur saya itu dari kerabat jadi tidak bayar, cuma diberi kopi sama makan," terangnya.

Setelah itu, ia mengakui mengunggah apa yang dialaminya di media sosial pribadinya, kemudian beberapa hari kemudian menjadi viral. "Terus saya posting ke medsos, dan ternyata dibagikan banyak oleh teman-teman dan orang lain hingga viral, dan saya pun tidak tahu bisa seviral ini," terangnya.

Usai viral di medsos, ia mengakui dihubungi banyak pihak termasuk kepolisian untuk diminta keterangannya, dan akan membantu penyelesaiannya. "Jadi setelah viral, pada Minggu kemarin dimediasi oleh kepolisian dengan pihak karang taruna, dan saya menyepakati untuk saling berdamai," katanya.

Ia juga menjelaskan, pascaadanya surat pernyataan kedua belah pihak, pekerja bangunan yang tengah membangun dapurnya kembali bekerja. "Sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi orang yang datang dan tukang bisa tenang untuk bekerja," ungkapnya.

Ia berharap dari kejadian ini Karang Taruna bisa berbenah diri, dan lebih selektif dalam pengawasan anggotanya. "Memang semua orang membutuhkan uang, tapi caranya harus yang baik dan halal tanpa harus memaksa dan memanfaatkan situasi dan berharap Karang Taruna lebih selektif dalam mengawasi anggotanya, kalaupun memang akan menawarkan jasa, secara kreatif menawarkannya dan baik-baik," ucapnya.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang Asep Saepulloh mengatakan pihaknya akan memanggil oknum yang mengaku karang taruna tersebut. "Secara detail kita akan panggil orang bersangkutan dulu kemarin dia klarifikasi katanya ada kesalahpahaman dan nantinya kita akan dalami kepastiannya kalau sudah panggil mereka baru kita berikan penjelasan," kata Asep.

Halaman 3 dari 5
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads