Jabar Hari Ini: Ganjil Genap di Bandung-Polisi Garut Tabrak Lari Pemotor

Jabar Hari Ini: Ganjil Genap di Bandung-Polisi Garut Tabrak Lari Pemotor

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 21:10 WIB
Pemkot Bandung dan kepolisian memberlakukan kebijakan ganjil genap mulai hari ini. Kebijakan ini diberlakukan di lima gerbang tol, salah satunya di GT Pasteur.
Ganjil genap di Bandung. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung -

Propam memeriksa polisi pelaku tabrak lari yang menewaskan pemotor di Garut. Selain itu, sejumlah kendaraan diputar balik saat sistem ganjil genap di Bandung.

Berikut beberapa berita menarik lainnya yang berlangsung di Jabar hari ini, Jumat (3/9/2021).

Ganjil Genap di Bandung, Kendaraan Luar Kota Diputar Balik

Kebijakan ganjil genap (gage) di Kota Bandung mulai diterapkan Jumat ini (3/9/2021). Sejumlah kendaraan dari luar kota pun terlihat sempat diberhentikan petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas gabungan tampak bersiaga di area GT Pasteur. Beberapa petugas sempat memberhentikan kendaraan berpelat nomor luar Bandung.

Kendaraan yang termasuk berpelat nomor belakang genap diarahkan untuk memutar balik. Untuk aturan ganjil genap sendiri disesuaikan dengan tanggal yang berlaku hari ini. Kondisi lalu lintas di GT Pasteur saat ini masih lengang.

ADVERTISEMENT

Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP M Rano Hadianto menuturkan untuk di hari pertama ini belum banyak kendaraan luar Kota Bandung yang diputar balik gegara aturan ganjil genap.

"Untuk hari pertama kendaraan yang masuk ke kota Bandung khususnya kendaraan plat nomor luar kota Bandung masih belum terlihat peningkatan yang signifikan, sehingga pagi hari ini masih berjalan lancar," ucap Rano di GT Pasteur.

Rano mengatakan berdasarkan laporan di gerbang tol lainnya pun serupa. Kendaraan yang pelat nomornya tak sesuai aturan diputarbalikan.

"Beberapa kendaraan di Pasteur dan lainnya berdasarkan laporan jajaran, yang tidak sesuai dengan sistem ganjil genap kita putarbalikan," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah Kota Bandung dan kepolisian memberlakukan kebijakan ganjil genap. Kebijakan ini diberlakukan di lima gerbang tol masuk Kota Bandung yakni GT Pasteur, GT Pasirkoja, GT Moch Toha, GT Kopo dan GT Buahbatu.

Penjelasan Medis soal Ibu Tak Tidur Sejak 2014

Cucu (45), seorang ibu di Bandung Barat yang tak tidur sejak 2014 kembali menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit. Lalu apa hasilnya?

Ibu dua orang anak itu mengalami kondisi yang cukup langka. Ia mengaku sejak 2014 secara berkala mulai kehilangan rasa kantuk hingga akhirnya tak lagi bisa tidur. Entah apa yang dipikirkannya, namun yang jelas ia mengaku sama sama sekali tak bisa tidur nyenyak tiap malam.

Fani Fadilah, anak kedua Cucu menyebut jika ibunya itu baru saja menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Santosa. Termasuk melakukan CT Scan untuk melihat apa yang terjadi pada bagian kepalanya.

"Kemarin baru keluar hasil CT Scan kepalanya dari rumah sakit. Kondisinya normal tidak ada apa-apa kata dokter," ungkap Fani saat dihubungi detikcom, Jumat (3/9/2021).

Kendati tak ada gangguan di kepalanya, namun Fani menyebut jika ibunya bakal menjalani CT Scan lagi untuk melihat gangguan yang terdapat pada bagian leher.

"Tapi masalahnya ada di leher sama tulang punggung. Jadi di leher katanya ada yang ngeganjel gitu. Sudah diagendakan untuk CT Scan ulang, cuma belum tahu tanggal berapa jadwalnya," ucap Fani.

Fani dan keluarganya yang lain amat berharap ada hasil baik dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibunya tersebut sehingga bisa kembali pada kondisi normal seperti sediakala.

"Mudah-mudahan bisa sembuh lagi, bisa normal. Soalnya kasihan kalau seperti ini terus, keluarga juga jadi sedih," jelas Fani.

Propam Tangani Polisi Pelaku Tabrak Lari

Polda Jabar memastikan pelaku tabrak lari di Garut seorang anggota polisi. Oknum tersebut saat ini masih diperiksa oleh Propam Polres Garut.

"Benar (anggota polisi). Sekarang sudah ditangani oleh Propam," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi, Jumat (3/9/2021).

Dari informasi yang dihimpun, oknum polisi berinisial S tersebut bertugas di wilayah Polsek di Garut. Erdi tak menjelaskan rinci terkait identitas oknum polisi itu.

"Saya tidak tahu (tugas di mana). Saat ini ditangani Propam Polres Garut di-backup Propam Polda Jabar," tuturnya.

Informasi yang beredar juga oknum polisi tersebut sempat terlibat insiden di tahun 2017. Namun, Erdi belum bisa memastikan hal tersebut.

"Saya tidak tahu. Fokusnya di tabrakan saja," katanya.

Propam saat ini masih mendalami insiden tersebut. Termasuk mendalami kondisi oknum polisi saat mengendarai mobil dalam keadaan mabuk atau tidak.

"Ini lagi didalami sama Propam," katanya.

Mobil menghantam dua kendaraan dalam insiden tabrak lari yang menewaskan seorang pemotor di Kabupaten Garut. Insiden tabrakan berlangsung di dua tempat berbeda di Kecamatan Tarogong Kidul pada Selasa (31/8) petang.

Pemerhati Sejarah Buka Suara soal Misteri 'Terowongan Kuno'

Sejak beberapa hari terakhir, warga Kota Bogor dihebohkan dengan temuan 'terowongan kuno' dan sebuah ruangan bawah tanah di sekitar Stasiun Bogor. Belum bisa dipastikan, apakah ruangan bawah tanah tersebut merupakan bungker persembunyian atau punya fungsi lain.

"Jadi gini, kalau terkait yang disebut terowongan itu, menurut kami itu adalah saluran air. Kenapa begitu, karena itu berdasarkan apa yang saya alami dan informasi dari berbagai pustaka, ada peta yang dibuat Belanda," kata pemerhati sejarah dari Komunitas Bogor Historia Taufik Hassuna, Jumat (3/9/2021).

Menurut Taufik, terowongan yang ditemukan petugas Dinas PUPR Kota Bogor adalah saluran air yang dahulu tersambung dari Istana Bogor hingga ke hulu di Sungai Cibalok. Saluran air itu beberapa bagiannya terbuka dan sebagian tertutup karena harus melewati bangunan dan lainnya.

"Saluran itu mengalir dari istana kemudian ke arah taman topi dan sampai ke titik yang kemarin ditemukan petugas itu. Di tahun 1970, saluran itu masih ada dan bagus, saya masih sempat lihat. Nah, hulunya itu dari Sungai Cibalok itu," ujarnya.

"Dugaan itu diperkuat dengan berbagai literasi. Dari peta dan buku dan sebagainya. Kita amati juga peta Belanda yang dibuat 1900, 1901, 1921 dan 1930, ada informasinya di situ," tutur Taufik menambahkan.

Saluran air yang berasal dari Sungai Cibalok itu, kata Taufik, memiliki fungsi sebagai pendukung kebutuhan air untuk permukiman di kawasan Stasiun Bogor, pusat penelitian di kawasan Cimanggu dan pusat militer di kawasan Ciwaringin.

"Kenapa kami kira itu hanya saluran air, karena secara pengalaman juga kami lihat bentuk fisiknya kalau itu tersambung dengan saluran air. Dulu itu memang ada aliran air yang berasal dari Istana Bogor. Saluran itu mengalir dari istana kemudian ke arah taman topi dan sampai ke titik yang kemarin ditemukan petugas itu. Di tahun 1970 saluran itu masih ada dan bagus, saya masih sempat lihat. Nah hulunya itu dari Sungai Cibalok itu," tuturnya.

"Dugaan itu diperkuat dengan berbagai literasi. Dari peta dan buku dan sebagainya. Kita amati juga peta Belanda tang dibuat 1900, 1901, 1921 dan 1930," kata Taufik menegaskan.

DPRD Pandeglang Sidak Toilet SD Rp 104 Juta, Ini Hasilnya

Polemik pembangunan toilet SD seharga Rp 104 juta mengundang perhatian Komisi IV DPRD Pandeglang. Kamis (2/9/2021) kemarin, para anggota legislatif ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan toilet yang berada di SD Salapraya 2 Kecamatan Jiput, Banten.

"Informasi tentang pembangunan toilet ini kan sempat rame yah, makanya kami langsung sidak ke sana untuk memastikan bagaimana kualitasnya," kata Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang Habibi Arafat saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon di Pandeglang, Jumat (3/9/2021).

Dari hasil sidak kemarin, Habibi memastikan tidak ada masalah serius dalam pembangunan toilet tersebut. Komisi IV juga sudah meminta rincian anggaran kepada Dinas Pendidikan dan mempertanyakan kenapa anggaran pembangunan toilet itu bisa mencapai Rp 104 juta.

"Saya awalnya sebelum lihat RAB sama aturannya itu juga beranggapan oh iya besar juga yah ini anggarannya. Tapi setelah melihat dan dijelaskan semuanya sama orang Dindik dan konsultan pengawasnya, ternyata enggak ada masalah," ucap Habibi.

"Jadi ternyata Rp 104 itu sudah termasuk pajak, kalau untuk pembangunannya itu hanya sekitar Rp 87 jutaan. Terus kan saya tanya kenapa bisa muncul harga segini, kata mereka itu juklak juknisnya dari pusat langsung yang menentukan. Bahkan awalnya dikasih pagu Rp 120 juta, setelah disesuaikan sama mereka jadilah Rp 104 juta itu untuk pembangunan satu toilet," tambahnya.

Meski demikian, politisi muda Partai Golkar ini tetap memberikan catatan kepada Dindik Pandeglang dan kontraktor proyek yang membangun toilet tersebut. Salah satunya, memerintahkan pihak kontraktor supaya merapikan kondisi toilet agar bisa digunakan secara maksimal oleh pihak sekolah.

"Kalau yang sangat prinsip itu tidak ada, yah hanya saya sarankan plester yang tidak rapi dirapikan lagi sama ada yang rembes dari torennya itu harus diperbaiki. Saya rasa dengan ukuran 4x7 meter itu sudah sesuai, pihak kontraktor juga siap mempertanggungjawabkan sepenuhnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Pandeglang membangun toilet di sejumlah SD. Anggaran untuk setiap toilet menggunakan dana alokasi khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang tahun ini. Nilainya cukup besar yaitu Rp 104 juta per satu toilet.

Data yang dihimpun detikcom, ada empat paket pembangunan toilet lengkap beserta sanitasinya untuk SD di Pandeglang. Di antaranya SDN Ciherang 2 di Kecamatan Picung, SDN Pejamben 1 di Kecamatan Carita, serta SDN Sikulan 3 dan SDN Salapraya 2 di Kecamatan Jiput, Pandeglang, Banten.

Halaman 2 dari 5
(bbn/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads