Jabar Hari Ini: Longsor dan Banjir Terjang Bogor-Pimpinan AKAR Buka Suara

Jabar Hari Ini: Longsor dan Banjir Terjang Bogor-Pimpinan AKAR Buka Suara

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Agu 2021 21:00 WIB
Sejumlah titik di Kabupaten Bogor diterjang banjir dan longsor
Longsor di Bogor (Foto: BPBD Kabupaten Bogor)
Bandung -

Motif aksi melukai diri sendiri yang dilakukan pimpinan AKAR Jawa Barat terungkap. Selain itu, longsor dan banjir menerjang wilayah Bogor imbas hujan deras.

Berikut rangkuman Jabar hari ini, Selasa (10/8/2021):

Daftar Wilayah di Jabar Terapkan PPKM Level 2-4

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 16 Agustus mendatang. Menteri Dalam Negeri pun telah menerbitkan Inmendagri No 30 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3 dan Level 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jawa Barat terdapat satu daerah yang menerapkan PPKM Level 2 yaitu Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan 14 kabupaten/kota menerapkan PPKM Level. yakni Kabupaten Kuningan, Indramayu, Subang, Garut, Purwakarta, Kota Banjar, Sukabumi, Pangandaran, Majalengka, Cirebon, Cianjur, Ciamis, Karawang dan Kota Tasikmalaya.

Di samping itu, ada 12 daerah yang menrapkan PPKM Level 4 yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Sumedang, Bogor, Bandung Barat dan Bandung.

ADVERTISEMENT

Hingga 9 Agustus 2021 jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar mencapai 636.982. Jumlah pasien yang dirawat atau menjalani isolasi pun turun menjadi 89.300 dari puncaknya yang mencapai angka 120 ribuan di awal PPKM.

Sedangkan kasus warga yang sembuh atau selesai menjalani isolasi sebanyak 537.305 orang, sementara warga yang meninggal dunia setelah terpapar COVID-19 sebanyak 10.377 kasus.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kasus COVID-19 varian Delta di Indonesia telah turun dan melewati puncaknya. Menurutnya pengorbanan bersama saat PPKM berhasil menurunkan kasus.

"BOR Keterisian Rumah Sakit untuk covid di Jawa Barat sekarang 42% dari puncaknya bulan lalu 91%," tutur Ridwan Kamil via akun Instagramnya, Senin (9/8).

Duit Rp 800 Juta Digondol Pembobol ATM

Sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Bandung dibobol. Uang Rp 800 juta lebih raib dibawa pelaku.

"Benar kejadiannya. Satu ATM BCA, kerugiannya Rp 800 jutaan," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Insiden pembobolan ATM tersebut terjadi di Jalan Cikutra Barat, Kelurahan Cibeunying Kaler. Peristiwa pembobolan terjadi pada Selasa dini hari pukul 01.30 WIB.

Rudi mengatakan berdasarkan informasi sementara ATM tersebut dibobol dengan modus las. Sejauh ini, belum diketahui pelaku pembobolan tersebut.

"Ini masih proses penyelidikan," kata Rudi.

Dalam proses ini, polisi melakukan olah TKP atas insiden tersebut. Selain itu, sudah ada dua orang yang dimintai keterangan.

"Sudah dalam penyelidikan, saksinya ada dua," tutur Rudi.

Polisi juga turut mengecek CCTV di lokasi kejadian. Menurut Rudi, saat ini penyidik tengah menganalisa rekaman CCTV tersebut.

"CCTV sudah diambil. Sekarang dalam proses analisis," katanya.

Motif Pimpinan AKAR Jabar Lukai Diri

Ketua Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat Gan Bondillie alias Bond Bond sudah dinyatakan pulih usai aksi nekatnya melukai diri. Ia menceritakan alasannya melakukan aksi tersebut.

Seperti diketahui, Bond Bond dilakukan perawatan secara intensif di RSHS Bandung setelah melakukan aksi percobaan bunuh diri di Jalan Wastukencana tepatnya di depan Kantor Wali Kota Bandung Oded M Danial.

"Semalam, alhamdulillah sudah lebih baik, masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT," kata Bond saat berbincang dengan detikcom, Selasa (10/9/2021).

Dia dirawat di RSHS Kota Bandung hampir selama lima hari. Pria gondrong ini memastikan jika dirinya sudah sehat.

"Alhamdulillah baik, sudah makan nasi, tadinya kan belum boleh air putih aja, terus bubur sumsum, sekarang boleh makan nasi," ucap Bond.

Bond mengungkapkan, sebelum melakukan aksi berdarah itu, ia berencana menggelar aksi pengibaran bendera putih. Aksi dibatalkan, AKAR bisa bermediasi dengan Pemkot Bandung dan Polrestabes Bandung.

"Kejadian kemarin teman-teman sudah tahu, perjuangan kita di tanggal 28 Juli bertemu Polrestabes dan Pak Wakil Wali Kota, beberapa kesepakatan sudah disepakati, bawasannya insan pariwisata baik karyawan maupun owner sudah tervaksin 15 ribu, sudah hampir 98 persen khususnya di Kota Bandung daerah lainnya juga di Jawa Barat, dua persennya lagi punya penyakit bawaan," tuturnya.

"Dari kegiatan itu, dari Tanggal 29 Juli sampai 4 Agustus ternyata nunggu Tanggal 2, yang kita rasakan BOR Kota Bandung sudah turun, sedangkan teman-teman sangat berharap (kelonggaran). Kenapa ini tetap diperpanjang, tidak dilonggarkan apakah dari pemerintah Bandung ini tidak menyampaikan surat," ujar dia menambahkan.

Kedatangan Bond ke Balai Kota Bandung berniat mengibarkan bendera putih kembali, pasalnya peraturan PPKM Level 4 belum berpihak kepada para pengusaha kafe dan resto.

"Cuman memang belum ada statement dari pemerintah. Ada yang dikhawatirkan, dari segi organisasi wajar misalkan mereka mau turun ke jalan, apa perlu kita kibarkan bendera lagi, kita kan sudah di mediasi dalam artian sudah bertemu dengan Pak Wakil Wali Kota," tuturnya.

Bond juga berharap, dengan mengibarkan bendera putih di depan Balai Kota Bandung ia bisa bertemu lagi dengan pejabat wali kota Bandung. "Saya berpikir, niat saya ingin mencoba ketemu lagi dengan pak wali kota, kan teman-teman itu melihat pengurus datang berkunjung datang ke pemerintah. Kita bukan 10-20 orang, kita itu ribuan, kalau se Jawa Barat tuh bisa puluhan ribu," jelasnya.

Menurutnya, PAD dari kafe dan resto di Kota Bandung itu besar. Harapan anggota AKAR, ketika ada kebijakan harus ada jalan keluar bagi pengusaha. "PAD kita tuh besar, dibanding daerah lainnya. Simple, kita tuh rangkul, kalau gak bisa sebut aja enggak bisa, kita cari opsinya A, B, C, D, F," tuturnya.

Sebagai pengusaha, Bond merasakan langsung dampak dari aturan PPKM Level 4 itu. Apalagi, sejumlah tempat usahanya ditutup dan ingin bertanggungjawab bagi organisasi.

"Saya sebagai pengusaha merasakan, dari tujuh cabang saya, enam tutup tinggal satu, belum lagi curhat teman-teman. Dibilang beban okey, tapi intinya saya ingin berikan pelayanan terbaik kepada teman-teman," paparnya.

Bond menegaskan, aki berdarah yang dilakukan oleh dirinya tidak disengaja dan tidak direncanakan. "Tadinya begini, itu tidak terencanakan, pada saat sudah salat, sudahlah saya telepon teman saya di Humas ternyata sedang Zoom meeting. Lama lah kan, panjang lagi, kemarin saja di mediasi sama polisi. Ya udah lah saya kibarkan lagi, biar keliatan ada aksi, barang kali keluar biar bisa komunikasi lagi. Mau saya kibarkan sambil saya ngomong biar gimana nih kita ngobrol lagi yuk sama pak wali kota," ucapnya.

Bendera itu sudah dibawa di jok motornya, pas buka jok ada pisau, Bond berpikiran jika aksi membawa pisau itu akan terlihat keren. Bond tidak mengetahui awal mula dirinya harus melukai diri. Menurutnya, aksi itu terjadi secara tidak sengaja. Selain itu, rekaman suara yang tersebar itu juga dibuat sebelum melakukan aksi itu.

"Saya melamun, bendera sudah di tangan, kalau saya kibarkan apa yang terjadi, ya udah bismillah saja, mudah-mudahan diperhatikan pemerintah. Biar tidak ada yang tersakiti, sudahlah saya saja, bukan ingin jadi pahlawan," ucap Bond.

Tawuran Warga di Cirebon

Tawuran warga pecah di Jalan Kartini Kota Cirebon, Jawa Barat. Sejumlah warga terluka dan bengkel tambal ban dirusak.

Dalam tayangan video yang beredar, tawuran antarwarga itu terjadi di pertigaan antara Jalan Kartini dan Jalan Samiaji, Kota Cirebon, atau tepatnya di depan Hotel Luxton, Selasa (10/8/2021). Dalam tayangan video berdurasi 17 detik itu menampilkan sejumlah warga saling melempar batu.

Kapolsek Utara Barat (Utbar) Polres Cirebon Kota Kompol Lindon Affandi Siregar bersama personelnya langsung mendatangi lokasi kejadian. Siregar mengatakan kejadian tawuran antarwarga itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

"Kita sudah berusaha mengantisipasi agar tidak terjadi tawuran antarwarga. Mungkin ada kesalahan warga. Ada penyerangan warga dari sebelah sana (seberang Jalan Samiaji)," kata Siregar kepada awak media saat mengecek lokasi kejadian tawuran.

Polisi masih menyelidiki motif tawuran antarwarga itu. "Belum jelas. Proses hukum tetap kita tindaklanjuti. Nanti ada laporan, dan korban kita akan visum," kata Siregar.

Ia mengatakan sebanyak empat korban telah diamankan di polsek. "Luka tusuk tidak ada. Ada kerusakan bengkel tambal ban. Kita masih kumpulkan bukti," kata Siregar.

Sementara itu, pemilik bengkel tambal ban, Doni mengaku kaget saat terjadi penyerangan. Ia mengaku berusaha melerai. Berbeda dengan Siregar, Doni mengaku ada korban yang mendapatkan luka tusuk.

"Ada yang bawa senjata tajam. Puluhan orang, ada 20 orang yang menyerang. Tidak tahu motifnya apa. Ada korban sekitar delapan orang. Luka lebam dan tusuk, tapi tidak dalam," tutur Doni.

Bogor Diterjang Longsor-Banjir

Hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor mengakibatkan bencana banjir dan longsor di beberapa titik. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun beberapa keluarga terpaksa diungsikan sementara karena tempat tinggalnya terdampak dan khawatir terjadi bencana susulan.

Di wilayah barat Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Cigudeg dan Kecamatan Parungpanjang, puluhan rumah terendam banjir akibat luapan sungai Cidangder. Tidak hanya itu, longsor juga mengakibatkan sebuah rumah tertimbun.

"Di wilayah barat itu bencana banjir dan longsor. Pertama di Kecamatan Cigudeg, dilaporkan ada 32 rumah di Desa Tegalega dan satu pesantren di Desa Lebakwangi yang terendam banjir. Kemudian ada 1 pesantren, masih di Desa Lebakwangi yang kena banjir juga," kata Adam dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

"Alhamdulillah ngga ada korban jiwa ya. Ketinggian banjir sampai 1 meter, semalam langsung mengungsi ke majlis taklim di sekitar lokasi banjir," imbuhnya Adam.

Saat ini, lanjut Adam, petugas BPBD dibantu relawan dan warga masih melakukan assessment dan mengevakuasi material lumpur yang masuk ke perkampungan. Beberapa warga sudah bisa kembali ke rumahnya dan beberapa lainnya masih bertahan di pengungsian sementara.

"Kondisi sekarang sudah relatif normal, beberapa sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang anggota (anggota BPBD), relawan dan warga sedang bersih-bersih, karena kan banyak lumpur yang masuk ke perkampungan, sudah relatif aman," kata Adam.

Ia menjelaskan, banjir disebabkan oleh luapan sungai Cidangder karena guyuran hujan deras yang terjadi pada Senin (9/7/2021) malam. Tingginya debit sungai, juga mengakibatkan tanggul jebol sehingga air meluap ke perkampungan.

"Semalam juga ada longsor di Cigudeg, tepatnya di Desa Cirahong. Satu rumah tertimbun bagian belakangnya, ruang dapur. Tebing di belakang rumah ambrol dan menimpa rumah. Sekarang masih proses evakuasi, tidak ada korban jiwa," ujar Adam.

Selain itu, bencana longsor juga terjadi di wilayah timur Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Babakanmadang. Material longsor juga sempat menutup akses jalan antar desa di Babakanmadang.

"Untuk di wilayah Babakanmadang, itu bencana longsor. Ngga ada korban jiwa, tapi longsor sempat menutup jalan penghubung antar desa. Kondisinya sekarang sudah relatif normal. Material longsor sudah dievakuasi pihak PU, jalur sudah bisa dilalui kembali," kata Adam.

Halaman 2 dari 5
(dir/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads