Jabar Banten Hari Ini: Pemburu Terjebak di Lubang-Masker Corona Diduga Dikorupsi

Jabar Banten Hari Ini: Pemburu Terjebak di Lubang-Masker Corona Diduga Dikorupsi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Mei 2021 22:14 WIB
Detik-detik menegangkan evakuasi pemburu yang terjebak dalam lubang
Pemburu yang terjebak dalam lubang di Sukabumi. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dan Banten hari ini, Selasa (25/5/2021) dari mulai anak di Sukabumi 46 hari diculik ditemukan hingga Kabupaten Bandung disergap banjir.

Bocah Sukabumi Diculik 46 Hari, Sempat Dijadikan Pemulung-Tidur di Becak

Polisi akhirnya berhasil menemukan Ahmed Maula, bocah berusia 11 tahun yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya pada 11 April lalu. Selain bocah tersebut, polisi juga mengamankan seorang pemulung yang menculik bocah asal Kota Sukabumi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama bersama pelaku inisial Bli alias BM alias MG , bocah yang akrab disapa Maula tersebut diketahui sempat dijadikan pemulung oleh pelaku. Setiap malam, Maula juga diketahui kerap tidur di becak milik pelaku.

"Korban sempat dibawa pelaku, terdeteksi di Bogor, Tangerang, BSD, dua di tempat itu. Selama dibawa pelaku dia tinggal di pinggir jalan, tidur di becak milik pelaku," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni.

ADVERTISEMENT

Polisi masih terus menyelidiki motif dibalik penculikan Maula, termasuk apakah pelaku terlibat suatu komplotan. "Sampai hari ini kami masih terus melakukan penyelidikan, kalau korban sendiri mengaku sudah kenal baik dengan si pelaku ini karena memang beraktivitas memulung di sekitar lingkungan rumahnya, namun kita gali motif sebenarnya seperti apa," ucap Sumarni.

"Terhadap korban sudah diserahkan kepada kedua orang tuanya dalam keadaan sehat dan sudah dilakukan rapid antigen dengan hasil non reaktif dan akan dimintai keterangan pada hari Selasa 25 Mei 2021 dengan didampingi kedua orang tua, konselor, petugas P2TP2A," sambung Sumarni.

Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi Kota menemukan Ahmed di Kawasan Tangerang. Sang ayah Muhammad Zaini (47) menyebut, penemuan anaknya itu tidak terlepas dari batin sang ibu Ati Sudiati (43).

"Kami tidak hentinya melakukan pencarian dan menunggu tiap kabar dari kepolisian. Apalagi kekuatan batin seorang ibu tidak menipu, karena batin ibu masih merasa dekat terus. Saya yakinkan diri sendiri, karena Allah kalau berkehendak itu enggak ada yang enggak mungkin," kata Zaini ditemui wartawan di kediamannya.

Mereka tak patah semangat untuk terus menelusuri jejak putranya. "Kita cari ke tetangga, ke kampung sebelah, sebar foto lewat media sosial termasuk ke teman-teman media. Sampai ada bayangan keberadaan anak saya, kami tetap yakin anak saya masih ada di luar sana," ucap Zaini diamini sang istri.

Sampai kemudian, Zaini mendapat kabar langsung dari Kapolres AKBP Sumarni bahwa putranya telah ditemukan. Saat itu ia mengaku masih tidak percaya sampai akhirnya menerima foto-foto sang anak dari Sumarni.

Kekuatan Medsos Ridwan Kamil dan Ganjar, Siapa Lebih Siap Maju Pilpres?

Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo menjadi dua kepala daerah yang namanya kerap muncul di 'papan atas' survei calon presiden 2024. Kedua tokoh itu juga aktif menyapa jutaan pengikutnya di media sosial. Siapa yang paling siap?

Ditilik dari kekuatan di media sosial, hingga 25 Mei 2021, Ridwan Kamil memiliki 13,8 juta pengikut di Instagram. Sedangkan di Twitter sosok yang akrab disapa Kang Emil itu memiliki 4,4 juta pengikut di Twitter, dan 3,4 juta 'suka' di Facebook.

Sedangkan Ganjar diikuti oleh 3,6 juta pengguna Instagram. Memiliki 1,9 juta pengikut Twitter dan 787 ribu 'suka' di Facebook. Ganjar memiliki jumlah pengikut lebih sedikit dibandingkan Kang Emil.

"Sebelum kasus Ganjar muncul, kita sekarang berpandangan bahwa sebenarnya Ridwan Kamil ketinggalan yang pertama, tema-tema yang diusung Ganjar di media sosial, artinya Ganjar lebih menasional daripada Ridwan Kamil," ujar Iman saat dihubungi detikcom, hari ini.

Sementara itu, ujar Iman, konten yang dihadirkan Kang Emil di media sosialnya masih belum terarah jelas dan masih lokal. Kang Emil pun dinilainya masih terjebak dalam gimmick bermesraan dengan unggahan bersama istrinya.

"Kalau konten lebih canggih Ganjar, isunya menasional. RK masih Bandung-Jabar, Ganjar membawa isu nasional, isu covid, kemiskinan sehingga menyentuh orang Indonesia. RK lokal, konten belum menyentuh masih manja mesra sama Ibu Cinta," kata Iman.

Selain konten media sosial, Iman juga menilai Ganjar lebih siap karena telah membangun konsolidasi dengan partai politik. Meskipun PDIP yang menaungi Ganjar, belum memberikan lampu hijau terkait jalan menuju Pilpres.

"Pak Ridwan Kamil kalau hanya mengharapkan followers dari Instagram itu tidak berkolerasi dengan kekuatan, individu partai dengan partai, saya belum lihat Ridwan Kamil melakukan itu. Meski beberapa tahun lalu Nasdem bilang RK kader kita, tapi Nasdem kan ke beberapa tokoh juga begitu. Kalau serius langkah-langkah dan konsolidasi politik itu harus dari sekarang," tuturnya.

Iman mengatakan, situasi ini masih bisa berubah pada dua atau tiga tahun mendatang. Belum jelas juga, apakah Ganjar dan Kang Emil akan akan mendeklarasikan diri menuju Pilpres 2024 atau tidak.

"Kalau melihat sumber daya Ganjar lebih unggul, konten menasional, jaringan partai se-Indonesia, dia mulai dinekal. RK juga dikenal tapi sumber daya resmi belum sekuat pak Ganjar, kalau mereka berkontestasi sekarang, sumber daya yang unggul ada di tangan pak Ganjar," katanya.

Kabupaten Bandung Disergap Banjir

Pasca hujan deras menimpa Bandung Raya, sebagian desa di Baleendah terendam banjir. Air banjir merendam rumah warga setinggi 1,2 meter lebih.

Warga Kampung Cigosol, Desa Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung sekira pukul 09.00 WIB, berbondong-bondong mengemas barang-barangnya untuk mengungsi ke pengungsian yang berada tidak jauh dari lokasi banjir.

Hujan deras mulai mengguyur daerah Baleendah sekira pukul 18.00 WIB. Kemudian, sekira pukul 21.00 hingga 03.00 air dari Sungai Citarum mulai masuk ke pemukiman warga.

Warga tidak menyangka ketika air melimpah datang ke pemukiman warga. Warga mengira banjir kali ini sama seperti sebelum bulan puasa kemarin.

Sehingga, banyak warga yang tidak sempat mengungsi. Mereka dari tadi subuh hingga pagi terjebak di dalam rumahnya masing masing. "Ada jam tiga subuh tadi air masuk ke rumah warga. Warga pada kaget karena air datangnya tiba-tiba. Jadi gak sempat ngungsi," kata Supriadi salah satu warga Kelurahan Andir hari ini.

Supriadi mengatakan, air yang merendam rumah warga diperkirakan se dada orang dewasa atau sekitar 120 sentimeter. Hingga pukul 09.30 WIB, banjir diperkirakan baru surut sekitar 5 sentimeter.

Baru pada pukul 06.00 WIB, warga dapat keluar rumah dan pergi ke pengungsian. Sebagian warga lainnya memilih bertahan dengan tujuan menjaga rumah mereka.

"Saya rumah di dalam gang, udah tinggi juga. Keluarga pada ngungsi cuman saya di sini jagain rumah. Takutnya air naik lagi saya nanti langsung nyelamatin baju sama barang lainnya," tutur Supriadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada empat ruas jalan di Kabupaten Bandung yang terendam banjir. Ketinggian air yang merendam jalan bervariasi dari 70-100 sentimeter.

"Ada empat jalan raya yang sudah tergenang, paling parah di Jalan Andir menuju Katapang, ketinggian diperkirakan sekitar 100 sentimeter," kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara.

Empat ruas jalan itu di antaranya, Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot, Jalan Andir-Katapang setinggi 100 sentimeter, Jalan Raya Depan Metro setinggi 70 sentimeter dan Jalan Cigebar-Cijagra setinggi 80 sentimeter.

Selain itu, di Jalan Raya Deyuhkolot-Banjaran pun terendam banjir. Ketinggian diperkirakan sepaha orang dewasa. Sejumlah kendaraan memaksakan melaju di jalan yang terendam banjir. Banyak kendaraan roda dua yang juga mogok.

Sebagian warga yang menggunakan kendaraan umum memilih berjalan kaki melewati Jalan Banjaran-Dayeuhkolot. Sementara yang lainnya memilih menaiki delman dengan membayar seikhlasnya.

3 Hari Terjebak Dalam Lubang 30 Meter, Pemburu Ini Ditemukan Selamat

Ijang (38) membuat geger warga Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya pria itu ditemukan di dalam sebuah lubang dalam keadaan lemas. Pria itu mengaku sudah terjebak selama tiga hari di dalam lubang tersebut.

Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif menyatakan Ijang ditemukan selamat setelah beberapa warga mendengar teriakan pria tersebut. Lukman menyebut, peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/5) lalu.

"Pada Kamis (20/5) sekitar jam 09.00 WIB, ditemukan seorang laki-laki yang masuk ke dalam sebuah lubang berikut dengan barang yang dibawanya. Pria itu atas nama Ijang, ditemukan bersama barang bawaannya senapan angin, senter, dan tas kecil," kata Lukman, Senin (24/5) kemarin.

Lukman menjelaskan posisi lubang tempat ditemukannya Ijang berada di kawasan perkebunan yang berlokasi di Blok Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Lukman tidak menjelaskan lebih lanjut soal lubang tersebut.

"Lubang itu sedalam 30 meter, saksi saat melintas mendengar ada suara teriakan minta tolong. Mendengar suara tersebut saksi langsung mencari asal suara tersebut dan setelah lama dicari akhirnya saksi menemukan asal suara tersebut dan ternyata suara tersebut terdengar dari dalam lubang tersebut," ucap Lukman.

Saksi kemudian meminta bantuan warga, tidak lama aparat kepolisian dari Polsek Simpenan mendatangi lokasi. Mereka kemudian mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya.

"Dengan alat seadanya dibantu oleh warga lainnya akhirnya korban berhasil dievakuasi dan dinaikkan ke atas lobang. Setelah berada di atas lubang korban segera dibawa ke Pustu Cigaru guna mendapatkan pertolongan pertama selanjutnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," kata Lukman.

Informasi yang diperoleh detikcom, saat ini korban masih dalam keadaan shock. Pihak kepolisian memastikan kondisi korban sudah mulai membaik, belum banyak keterangan yang bisa diperoleh terkait kisah yang dialaminya.

"Keterangan saksi-saksi diketahui korban berangkat ke lokasi untuk berburu pada Selasa (18/5), sekitar pukul 12.30 WIB. Korban menjelaskan kepada saksi bahwa tujuannya adalah untuk berburu burung dan mencari sarang tawon yang nantinya akan diambil madunya," ujar Lukman.

Kejati Banten Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Masker COVID-19

Kejaksaan Tinggi Banten melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan masker COVID-19 di Dinas Kesehatan tahun anggaran 2020 senilai Rp 3 miliar.

Berkas hasil penyelidikan dari Tim Bidang Intelijen telah diserahkan ke Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati, Senin (24/5) di Jalan Serang-Pandeglang untuk ditindaklanjuti ke tahap penyidikan.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kasi Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejati Banten Ivan Hebron Siahaan membenarkan bahwa pihaknya menaikkan status penyelidikan dugaan pengadaan masker untuk disidik. Total anggaran untuk perkara ini nilainya Rp 3 miliar.

"Sekitar Rp 3 miliar (total anggaran pengadaan masker). Hasil penyelidikan tim intelijen menyerahkan hasil pemeriksaan ke bagian Tindak Pidana Khusus Kejati Banten untuk ditindaklanjuti," kata Ivan dikonfirmasi detikcom di Serang.

Namun, Kejati belum menetapkan tersangka pada kasus ini. Pihaknya masih dalam tahap pencarian dugaan perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara.

"Masih dalam tahap ditemukan dugaan perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan keuangan negara," ucapnya.

Pihaknya sudah memeriksa saksi baik dari dinas terkait dan pihak penyedia barang. Anggaran pengadaan berasal dari biaya tidak terduga milik Provinsi Banten pada sekitar bulan Mei 2020 senilai Rp 3 miliar lebih dengan total masker 15 ribu buah.

Halaman 2 dari 5
(wip/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads