Jabar Hari Ini: Gadis Cantik Meninggal Dibakar Pacar-Heboh Pemudik 'Kesurupan'

Jabar Hari Ini: Gadis Cantik Meninggal Dibakar Pacar-Heboh Pemudik 'Kesurupan'

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Mei 2021 21:36 WIB
Gadis yang Dibakar Pacar di Cianjur
Indah Daniarti (22) semasa hidup. (Foto: dok.pribadi)
Bandung -

Sejumlah peristiwa muncul di Jawa Barat. Mulai dari kasus gadis Cianjur dibakar hingga larangan saling kunjung ke tetangga saat Lebaran.

Berikut rangkuman berita dalam Jabar hari ini:

Pria Pembakar Gadis Cantik Ditangkap

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menangkap pelaku pembakar gadis cantik asal Cianjur, Indah Daniarti (22). Pelaku, yang merupakan pacar korban, diringkus polisi saat bersembunyi di hutan.

"Sudah tadi malam. Detailnya silakan ke Kasat Reskrim Cianjur," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi kepada detikcom, Selasa (11/5/2021).

ADVERTISEMENT

Kapolres Cianjur AKBP M Rifai membenarkan terkait penangkapan tersebut. Namun, dia belum menjelaskan secara rinci terkait penangkapan itu. "Sudah ditangkap. Kita mau rilis siang ini," kata Rifai saat dihubungi.

Rifai mengatakan pelaku juga mengalami luka bakar di wajah. Sebab saat kejadian, posisi pelaku tengah memeluk korban. "Pelaku dalam keadaan terbakar. Waktu itu korban dipeluk oleh pelaku saat dibakar," ucap Rifai.

Pelaku bernama Dede Iskandar (31) itu ditangkap di tengah hutan. Dia ditangkap di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung. "Terhadap tersangka telah dilakukan penangkapan di Ciwidey, Kabupaten Bandung," ujar Kapolres Cianjur AKBP M Rifai.

Dalam kasus ini, terungkap motif yang membuat Dede tega membakar kekasihnya. Hal ini dipicu kecemburuan terhadap korban.

Dede mengaku jika dirinya kerap ditinggal sendiri saat berkunjung ke rumah korban. Bahkan beberapa hari terakhir, korban kedapatan saling kirim pesan dengan pria lain.

"Sewaktu main ke rumah dia, saya ditinggal. Dia-nya pergi keluar dengan orang lain," ujar Dede saat ekspose di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh.

Ia mengaku merasa sakit hati dengan sikap korban, sehingga dirinya nekat membakar korban menggunakan bensin usai sebelumnya terlibat cekcok. "Sempat cekcok dulu, kemudian saya bakar Indah pakai bensin yang dibeli anak-anak yang sedang nongkrong," ucap Dede.

Indah meninggal usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Iyus Darusman (50), ayah korban, menjelaskan sejak awal dibawa ke RSHS, anaknya itu dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan selama 10 hari perawatan di RSHS, tidak ada tanda-tanda kondisi korban membaik. Indah meninggal Senin malam kemarin, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Dari hari pertama juga sudah kritis, tapi malam tadi memburuk hingga akhirnya kami dapat kabar Indah meninggal," ucap Iyus melalui sambungan telepon.

Pria Tegal Kayuh Sepeda Demi Lebaran Bareng Istri

Muhammad Afrizal (32) pria asal Tegal, Jawa Tengah terus mengayuh sepedanya menyusuri jalan utama Pantura. Dia kayuh sepeda dari kampung halaman di Tegal dengan tujuan Kemang, Jakarta.

Bukan mudik, ia malah kembali ke tempat perantauan di Jakarta. Hal ini ia lakukan demi bertemu sang istri yang tak bisa mudik, akibat larangan mudik dan ketatnya penyekatan yang dilakukan petugas.

"Istri saya enggak bisa mudik, jadi saya yang rela susul istri ke Jakarta," ujar Muhammad Afrizal, ditemui saat istirahat di jalur Pantura Subang, Senin (10/05/202) malam.

Afrizal sudah menikah dengan istrinya selama sembilan tahun. Namun enam bulan terakhir ia harus kembali ke kampung halaman karena sistem kerja yang memaksa, sedangkan istrinya tetap bekerja di Jakarta.

"Saya pengen berlebaran dengan istri, makanya saya lebih memilih ke Jakarta. Istri saya itu orangnya disiplin prokes jadi mungkin ini yang terbaik enggak mudik," katanya.

Meski harus menempuh perjalanan jauh dengan rentang waktu hingga tiga hari, ia tetap menggunakan sepeda dari Tegal ke Jakarta. Lelah, letih dan pegal tak jadi halangan ia terus berjalan di tengah gelapnya jalur pantura.

"Karena hobi sih pakai sepeda, asyik aja. Saya berangkat dari tegal kemarin sore, perkiraan besok pagi baru sampe Jakarta," ucap Afrizal.

Dilihat detikcom, di bagian depan sepeda sudah di pasang lampu sebagai penerang jalan, sedangkan di bagian helm sepedanya ia pasang lampu sebagai tanda bagi pengendara lain.

Ustaz Ujang Bustomi Terjaring Penyekatan di Kuningan

Ustaz Ujang Bustomi terjaring razia di pos penyekatan Kuningan, Jawa Barat. Namun, akhirnya Ujang Bustomi diizinkan melintas.

Petugas gabungan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terus melakukan penyekatan terhadap kendaraan pemudik yang ingin masuk maupun melintasi wilayah Kabupaten Kuningan.

Pos penyekatan Tugu Ikan Sampora yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon menjadi titik fokus penyekatan yang dilakukan petugas.

Dalam penyekatan yang dilakukan pada Senin (10/5/2021) malam, petugas berhasil menemukan sejumlah kendaraan berpelat nomor luar daerah. Salah satunya adalah kendaraan pribadi berwarna hitam dengan pelat nomor DKI Jakarta.

Uniknya saat diperiksa, kendaraan tersebut rupanya ditumpangi oleh ustaz fenomenal yang terkenal dengan aksi menantang para dukun santet di channel youtubenya yakni Ustaz Ujang Bustomi.

Saat diperiksa petugas terkejut melihat sosok Ujang Bustomi yang duduk di kursi depan mobil tersebut. Petugas kemudian menanyakan maksud dan tujuan Ujang Bustomi.

"Siap pak, mau live di Kuningan ada dukun santet," jawab Ujang Bustomi saat ditanya petugas.

Meski mendapat sosok terkenal namun petugas tetap tegas meminta seluruh penumpang di mobil tersebut untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Bahkan petugas juga memberikan masker yang langsung dipakai oleh Ujang Bustomi.

"Iya klalen (lupa) ga pakai masker. Mau ke Cijoho nolongin dukun santet melas (kasihan)," imbuhnya.

Sebelum dipersilahkan melanjutkan perjalanan, seluruh penumpang terlebih dahulu dicek suhu tubuh. Situasi saat itu tampak cair antara petugas dan Ujang Bustomi. "Siap kesuwun (terimakasih) pa," tandasnya.

Dalam penyekatan yang dilakukan Senin malam, juga didapati dua kendaraan travel gelap yang membawa pemudik dari Cikarang. Travel gelap itu berisikan masing-masing tujuh orang penumpang asal Kabupaten Kuningan.

"Ada dua travel gelap yang terjaring penyekatan dan langsung ditindak. Masing-masing membawa tujuh penumpang asal Ciniru dan Maleber," kata Ipda Asep Hendra Padal Pos Penyekatan Tugu Ikan Sampora saat diwawancarai.

Menurutnya, dua kendaraan travel gelap tersebut langsung ditahan dan dibawa ke Mapolres Kuningan. Sementara penumpangnya, dipindahkan ke kendaraan lain untuk dipulangkan ke tujuannya.

"Untuk penumpang dioper melalui kendaraan lain untuk dipulangkan ke tujuan masing-masing. Sementara travel gelap ini langsung dibawa ke Polres Kuningan," ujar Asep.

Ridwan Kamil Larang Saling Berkunjung ke Tetangga Saat Lebaran

Pemprov Jawa Barat (Jabar) melarang adanya kunjungan silaturahmi rumah ke rumah setelah gelaran salat Id. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, momentum tersebut dikhawatirkan menjadi sarana penularan virus Corona.

"Kami melarang ada kunjungan setelah Salat Id, antar tetangga saling mengunjungi, ngobrol, makan, buka masker itu potensi besar sekali kita tidak anjurkan," ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Selasa (11/5/2021).

Ia juga menganjurkan agar warga tak melakukan ziarah kubur sebelum tanggal 16 Mei, atau pada masa larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah. "Ziarah kubur diperbolehkan setelah tanggal 16," ujar sosok yang akrab disapa Kang Emil itu.

Kang Emil dan seluruh kepala daerah di Jabar telah menyepakati agar takbir keliling ditiadakan. Jika ada warga yang nekat, Kang Emil menyebut polisi akan melakukan razia.

"Tapi takbiran silakan dilakukan di masjid atau musola dengan kapasitas 10 persen dan menerapkan prokes," ucapnya.

Tentang aturan salat Id, warga yang berada di zona merah dan oranye untuk beribadah hari raya di rumah saja. Sedangkan, untuk warga yang berada di zona kuning atau hijau diperbolehkan menggelar salat di lapangan dengan kapasitas maksimal 50 persen.

"Zonasi ini bukan zonasi kabupaten ya, tapi zonasi RT atau RW yang ditetapkan satgas setempat, jadi di Bandung itu macam-macam ya, yang merah tidak boleh. Saya sendiri akan salat di kediaman, di belakang ada masjid juga, saya salat di rumah, pak presiden juga memutuskan salat tidak di Istiqlal tapi di Istana Bogor, kepala daerah juga sama melaksanakan ibadah di kediaman masing-masing," katanya.

Pemudik 'Kesurupan' Saat Terjaring Penyekatan Padalarang

Ada-ada saja ulah pemudik yang terjaring polisi di pos penyekatan. Seperti pemudik ini. Dia tiba-tiba kesurupan saat diberhentikan polisi.

Aksi kesurupan pemudik tersebut viral di media sosial (medsos). Seperti dilihat pada Selasa (11/5/2021) pukul 14.30 WIB, terlihat dalam video tersebut aktifitas polisi yang memberhentikan pengendara.

Dalam video itu terlihat ada seseorang yang memakai iket batik. Terdengar dia berteriak sambil melakukan gerakan tak biasa.

"Ieu wilayah aing, Siliwangi," teriak pemudik tersebut.

Dalam video berdurasi 28 detik itu, pria tersebut langsung mendekati polisi dengan jalan kaku. Setelah diberi pengarahan oleh petugas, dia kemudian berjalan mundur lagi.

Belakangan diketahui kejadian itu terjadi di pos penyekatan simpang Padalarang. Kejadian itu terjadi siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.

"Iya itu benar di wilayah (Polres) Cimahi. Kejadiannya jam 11 tadi," ujar Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Sudirianto saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan pemudik itu mengendarai sepeda motor rombongan dengan satu orang temannya yang juga mengendarai sepeda motor. Mereka diberhentikan lantaran terlihat hendak mudik dan menggunakan pelat nomor berawalan Z.

"Dua motor dari Bekasi mau ke Tasik," kata dia.

Saat diberhentikan, petugas mengecek kelengkapan dokumen kendaraan serta dokumen kesehatan. Untuk pengendara yang kesurupan, kata dia, dokumen kendaraan lengkap hanya saja tidak membawa surat rapid tes antigen.

"Tapi karena nggak ada surat rapid antigen kita suruh rapid antigen dulu lah gratis," tuturnya.

Akan tetapi rekan pria kesurupan tersebut tak memiliki dokumen kendaraan lengkap. Rekannya itu diketahui tak membawa STNK motor.

Alhasil, polisi melakukan tindakan penilangan terhadap kendaraan rekannya itu. Akan tetapi saat hendak melakukan penilangan dan penghalauan untuk memutar balik, pria bernama Abdul tiba-tiba kesurupan.

"Begitu tahu temennya mau ditilang mau diputer balik dia pura-pura kemasukan. Kita bingung, mau dikasih minum takutnya puasa," kata dia.

Abdul mengalami kerasukan cukup lama sekitar 20 menit. Saat siuman, polisi langsung meminta mereka untuk balik lagi. Sementara kendaraan rekannya yang tak memiliki STNK ditahan petugas. "Saat sadar, dia malu-malu, melotot gitu," katanya.

Halaman 2 dari 5
(dir/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads