Cimahi -
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Cimahi terus berlanjut. Pada hari kedua vaksinasi COVID-19 tahap II, giliran kalangan pendidik atau guru yang mulai mendapatkan jatah suntikan vaksin.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono mengatakan pada hari pertama, guru yang mendapatkan jatah vaksinasi COVID-19 sebanyak 200 orang.
"Untuk hari pertama itu sebanyak 200 orang dulu. Terus Jumat sekitar 1.900 orang dilaksanakan serentak di 13 puskesmas. Jadi setiap puskesmas sekitar 140 sampai 150 orang secara berkala," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksanaan vaksinasi sendiri dilakukan secara bergiliran di sela-sela kegiatan mengajar secara online. Targetnya, pelaksanaan vaksinasi untuk guru bisa selesai dalam dua sampai tiga hari.
"Tapi dari jumlah itu kan belum tentu semua bisa divaksinasi, karena mungkin saja ada yang sakit, tensi tinggi, atau komorbid juga," terangnya.
Harjono menyebut jika pihaknya mengajukan sebanyak 4.000 orang guru untuk menerima vaksinasi COVID-19. Data yang diajukan sesuai yang tercantum dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kota Cimahi.
"Yang diusulkan sesuai Dapodik meliputi guru PNS, Non PNS, PPPK di sekolah negeri maupun swasta di tingkat PAUD-TK-SD-SMP. Lalu guru di PKBM juga, selama datanya ada di Dapodik kita ajukan," jelasnya.
Untuk vaksinasi tahap II jumlah guru yang bakal mendapatkan vaksinasi sudah hampir 50 persen dari kuota yang diajukan. "Untuk kali ini sekitar 50 persen yang disetujui, mudah-mudahan nanti sisanya menyusul di vaksinasi tahap selanjutnya," bebernya.
Pelaksanaan vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik lainnya juga merupakan salah satu upaya persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM).
"Awalnya strategi kita tracing kasus dengan COVID-19 test terhadap 1.000 guru, baru 200 orang saja ternyata banyak kasus yang ditemukan. Sehingga kami pikir guru juga penting dapat vaksinasi kalau mau sekolah tatap muka,"tandasnya.
Simak video 'Jokowi Targetkan Belajar Tatap Muka Bisa Dilakukan Pada Juli':
[Gambas:Video 20detik]
Vaksinasi Nakes di Bandung Barat
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat terus melakukan vaksinasi COVID-19 tahap I untuk dosis I dan dosis II terhadap tenaga kesehatan (nakes) sejak dimulai pada 14 Januari lalu.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, saat ini pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap I dosis I terhadap nakes sudah mencapai 91,9 persen. Sementara dosis II baru menyentuh angka 63,4 persen.
"Terus kita kebut, untuk yang dosis I itu sebetulnya sisa sedikit lagi, tapi kalau yang dosis II masih lumayan banyak, karena baru 63 persen," ungkap Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Bandung Barat Mulyana saat dihubungi detikcom, Kamis (25/2/2021).
Dirinya menjelaskan jika target penyelesaian vaksinasi COVID-19 terhadap nakes agak molor karena ada beberapa kendala, seperti data yang belum bisa dientry, perbedaan data nakes yang terdaftar, sampai nakes yang mengalami gangguan kesehatan.
"Termasuk banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19, terus mereka ada komorbid, ada juga yang kita lakukan pendataan secara manual karena perbedaan data NIK dengan orangnya. Nah hal itu jadi malah menghambat," terangnya.
Belum lagi adanya aturan baru jika nakes yang lanjut usia dan penyintas COVID-19 boleh menjalani vaksinasi. Namun pelaksanaannya berbarengan dengan vaksinasi bagi pelayan publik dan kategori lainnya.
"Itu juga kan jadi kendala lagi, karena kita harus data berapa yang lansia, yang penyintas, jadi lama. Tapi memang vial vaksinnya berbeda dengan yabg sebelumnya, mereka masuk jatah untuk tahap II," bebernya.
Dirinya menyatakan target 100 persen vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Bandung Barat bakal selesai dalam dua bulan atau sampai akhir bulan Maret.
"Targetnya sampai Maret semua nakes yang sudah terdaftar akan divaksinasi, tapi jumlah itu kan bukan keseluruhan nakes di Bandung Barat. Banyak yang belum terdaftar juga dan batal karena komorbid dan alasan lainnya," terangnya.
Saat ini pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di 32 lokasi yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Kuota vaksinasi dalam sehari pun ditambah di masing-masing fasilitas kesehatan.
"Saat ini prosesnya terus berjalan di 32 puskesmas dan empat rumah sakit, yakni tiga RSUD dan satu rumah sakit swasta. Ada penambahan kuota juga, misalnya sehari biasanya 45 orang, sekarang ditambah jadi 60 orang," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini