Sederet peristiwa di Jawa Barat menyedot perhatian publik dalam sepekan terakhir. Salah satunya pembunuhan sadis yang menimpa seorang guru ngaji di Cibinong, Kabupaten Bogor. Misteri kematian Bunda Maya yang ditemukan di dalam sumur pun akhirnya terkuak, yang ternyata dilakukan oleh pria yang dekat dengan korban.
Sementara itu, kisah seorang pemuda asal Garut dengan Alquran membuat publik terharu. Bagaimana tidak, setelah fotonya yang tengah membaca Alquran sambil diselimuti karung membuat berbagai yayasan keagamaan tergerak untuk membantunya. Bagaimana nasibnya sekarang ?
Akhir pekan ini, dipungkas oleh berita miris dari Cileunyi, Kabupaten Bandung. Tendangan brutal paman kepada ponakan yang masih balita menuai kecaman dari netizen, usai rekaman CCTV-nya tersebar dan menjadi viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasan lengkapnya dalam Jabar populer sepekan :
Kisah Tragis Guru Ngaji Tewas dalam Sumur
Karyo (39) bertindak brutal saat menghabisi nyawa Athiqotul Masha alias Bunda Maya (28). Korban yang merupakan guru ngaji di Bogor itu dianiaya, lalu tubuhnya dimasukkan ke dalam sumur.
Kepada polisi, Karyo mengaku mendaratkan 15 kali pukulan dan tendangan ke tubuh Bunda Maya hingga membuat ibu dua anak ini sekarat. Bertubi-tubi, Karyo mendaratkan pukulan dan tendangannya ke wajah, kepala, leher dan badan Bunda Maya.
Suami dari pembantu rumah tangga di rumah Bunda Maya ini juga menginjak leher. "Jadi sempat ada penganiayaan dulu. Menurut pengakuan pelaku ada 15 kali dia menganiaya korban, dengan cara ditendang dan dipukul. Tidak menggunakan alat, cuma tangan kosong," kata Kapolsek Cibinong, AKP I Kadek Vemil, Sabtu (7/11/2020).
Kejadian mengerikan tersebut berlangsung di kediaman Bunda Maya, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (1/11) malam. Ia menyelinap lewat jendela rumah. Saat itu, Bunda Maya hanya bersama dua anaknya yang tengah tertidur lelap. Sedangkan suami Bunda Maya berada di masjid dekat rumah menjadi pembawa acara maulid Nabi Muhammad SAW.
![]() |
Bunda Maya yang kritis setelah dianiaya pelaku, kemudian diceburkan ke sumur rumahnya. Hingga akhirnya korban meninggal dan ditemukan pada Selasa (3/11/2020) pagi. Selama dua hari suami dan tetangga sempat mencari keberadaan Bunda Maya.
"Menurut pengakuan pelaku, ketika korban diceburkan itu masih ada napasnya," ucap Kadek.
Aksi keji Karyo itu dipicu sakit hati karena Bunda Maya terus-terusan menagih utang. Utang Karyo sebesar Rp 1 juta dipinjamnya dari Bunda Maya pada awal Oktober 2020. Kepada Bunda Maya, Karyo berjanji akan mengembalikan uang itu seminggu kemudian. Namun Karyo tak menepati janjinya.
Karyo juga kecewa lantaran masalah utang itu disampaikan ke istrinya dan membuatnya sempat cekcok mulut. Pria bekerja sopir ini murka. Kemudian timbul niat untuk melampiaskan sakit hatinya kepada Bunda Maya.
"Pelaku tidak bisa membayar utangnya dalam waktu seminggu. Korban kemudian menagih berulang-ulang. Pertengahan atau akhir bulan kemarin, timbul niat pelaku untuk menghabisi nyawa korban," kata Kadek.
"Ini bisa dikatakan begitu (pembunuhan yang sudah direncanakan)," dia menambahkan.
Karyo kini mendekam di Mapolsek Cibinong. Barang bukti disita polisi di antaranya uang dan handphone milik korban yang digondol Karyo.
Pernikahan Seumur Jagung Kakek Usia 78 Tahun
Abah Sarna (78) kakek asal Subang dikabarkan menalak istri berusia 17 tahun Novita Handayani (17). Kabar keretakan pasangan suami istri ini dikabarkan Iyan (29) kakak kandung Noni.
Iyan dan keluarga mengaku terkejut, ketika ada surat talak dari Abah Sarna pada Jumat (30/10) lalu. Ia merasa heran dan mempertanyakan apa yang melatarbelakangi Abah Sarna menalak Noni.
"Iya benar kang (Abah Sarna talak Noni). Kami kaget enggak ada hujan enggak ada angin, tiba-tiba datang dari pihak KUA membawakan surat pernyataan talak," katanya, Senin (02/11/2020).
![]() |
Seperti diketahui, pernikahan keduanya hanya bertahan selama 22 hari setelah melangsungkan akad nikah pada Jumat (9/10) lalu.
Keluarga mengaku kecewa, dengan apa yang dilakukan abah, namun setelah melayangkan surat itu, abah masih enggan berpisah dengan Noni.
"Yang dilakukan pihak Abah Sarna sangatlah merendahkan keluarga kami. Saya bingung ketika sudah ada surat talak itu, si Abah Sarna masih saja kumpul-kumpul dan mengaku tidak ingin pisah dari Noni," katanya.
Setelah ada surat talak tersebut, Noni sempat tidak nafsu makan selama sehari. "Alhamdulillah kondisi Noni sekarang baik, tapi kemarin (setelah mendapat surat talak) sempat tak nafsu makan sehari," tambahnya.
Ia juga menyebut, keluarga Noni tidak memiliki permasalahan dengan pihak keluarga Abah. Diduga pernikahan adiknya, dipermasalahkan oleh pihak keluarga Abah.
"Keluarga si Abah yang bermasalah itu kalau kata si abahnya mah. Lagipula dari pihak kami tidak ada masalah dan yang menggugat itu dari keluarga Abah," tuturnya.
Al-Quran Antarkan Nasib Baik untuk Akbar
Belakangan ini warganet dibuat terenyuh oleh sebuah foto yang memuat aksi seorang pemulung sedang membaca Al-Qur'an di trotoar jalanan. Pemulung tersebut diketahui berasal dari Garut.
Pemulung tersebut bernama Muhammad Gifari Akbar. Remaja 16 tahun yang akrab disapa Akbar tersebut diketahui merupakan warga Kampung Sodong, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Ditemui wartawan, Kamis (5/11/2020) siang, Akbar membenarkan pemulung yang fotonya viral tengah membaca Al-Qur'an tersebut adalah dirinya.
"Iya, itu saya. Kejadiannya belum lama," kata Akbar di rumahnya.
![]() |
Akbar mengaku mulanya tidak tahu aksinya saat mengaji difoto orang dan menjadi viral di media sosial. Dia mengetahui foto tersebut saat diberi tahu teman.
"Saya nggak tahu itu difoto. Tapi mungkin yang fotonya tukang parkir di sana," katanya.
Akbar menambahkan, saat foto tersebut diambil, sore hari dia sedang berteduh menunggu hujan reda. Sembari menunggu, dia membaca Al-Qur'an. Kegiatan yang diakuinya sehari-hari dilakukan di jalanan.
"Itu tempatnya di Jalan Braga, Bandung," ujar Akbar.
Tendangan Brutal Paman ke Ponakan Balita di Cileunyi
Seorang anak balita terjungkal setelah ditendang penjaga toko yang merupakan pamannya. Si bocah sempat mengalami memar akibat kejadian tersebut.
Insiden anak ditendang penjaga toko itu membetot perhatian publik lantaran rekaman videonya viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di area toko yang lokasinya di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada 23 Oktober 2020, pukul 22.00 WIB.
Ayah korban, Ega Ganjar Purnama (32) mengatakan, anak perempuannya sempat mengalami lebam. Saat ini, kondisi anaknya sudah mulai membaik setelah dilakukan perawatan.
"Hanya memar saja, tapi sudah diobatin," ujar Ega saat hadir ketika dimintai keterangan di Mapolsek Cileunyi, Sabtu (7/11/2020).
Ega menuturkan pada malam itu sengaja menitipkan anak perempuannya kepada pamannya, Faris Ramdan (27), yang tengah menjaga toko. Ia tidak tahu bahwa anak perempuannya itu ditendang oleh Faris.
"Kebetulan lagi di luar, saya titipin anak (ke pamannya yang menjaga warung)," kata Ega.
Faris pun akhirnya meminta maaf kepada orang tua bocah yang tidak lain merupakan kakak iparnya.
Kapolsek Cileunyi Polresta Bandung Kompol Sururi mengatakan pihaknya telah memanggil kedua pihak untuk menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Setelah mendapat keterangan, kata Sururi, rupanya kedua belah pihak bersepakat berdamai dan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.
"Saat ini sudah selesai, dan diselesaikan secara keluarga," ujar Sururi di Mapolsek Cileunyi, Sabtu (7/11/2020).
Sang 'Raja' Gunung Ciremai
Slamet Ramadhan, seekor macan tutul Jawa yang telah dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pada bulan Juli 2019 lalu terus dipantau kondisinya melalui kamera pengintai yang dipasang.
Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Polisi Kehutanan (Polhut) Balai TNGC menyatakan macan tutul 'penjaga' Gunung Ciremai ini dalam kondisi sehat.
"Kami sudah memasang kamera pengintai khusus untuk memantau Slamet. Empat kamera berhasil merekam aktivitas Slamet sejak April hingga November," kata Idin Abidin salah seorang petugas PEH dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (5/11).
Idin menjelaskan, terdapat 2.000 video yang berisi aktivitas satwa liar Gunung Ciremai terutama macan tutul Jawa yang bernama latin Panthera Pardus Melas ini.
"Hasil analisa data menyimpulkan Slamet Ramadhan tampak sehat. Ia gemuk, itu berarti banyak makanan disana. Ia pun terekam menandai wilayah jelajah dengan urin, feses dan cakaran," lanjutnya.
![]() |
Menurut Idin, Slamet Ramadhan menempati habitat hutan tropis di suatu titik di dalam Gunung Ciremai. Punggungan bukit yang dekat dengan sumber air menjadi tempat favorit Slamet.
Untuk kamera pengintai sendiri akan terus dipasang selama dua musim. Setelah menyalin data petugas mengganti baterai sehingga aktivitas satwa liar di Gunung Ciremai bisa terus terekam.
Sementara itu, salah seorang pecinta lingkungan dari Peduli Karnivor Jawa Didik Raharyono menambahkan, Slamet Ramadhan telah mengisi relung kosong hutan di Gunung Ciremai.
Menurut Didik yang telah 20 tahun berkecimpung di dunia kucing besar seperti macan tutul Jawa, saat ini di dalam hutan Gunung Ciremai terdapat setidaknya lima ekor macan.
"Jelajah Macan antara 400 sampai 600 hektar per individu. Nah, gunung Ciremai seluas lima belas ribu hektar itu paling tidak ada lima ekor macan," pungkasnya.