Sebanyak 253 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bayan, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terpapar Corona atau COVID-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi bersama Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 menelusuri riwayat epidemiologi terkait peristiwa tersebut.
Petugas Puskesmas Sekarwangi Cibadak Ajat Munajat mengatakan dugaan terpaparnya santri berawal dari adanya keluhan anosmia dari para santri. Anosmia dijelaskan sebagai gangguan pada indra penciuman yang ditandai dengan hilangnya kemampuan menghirup secara sepenuhnya.
"Ada beberapa siswa yang mengeluh anosmia atau gejala penciuman indranya hilang. Penciuman tidak bisa membedakan bau, pengecapan rasanya dari beberapa siswa mengeluh begitu," ucap Ajat melalui sambungan telepon, Sabtu (7/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra membenarkan bahwa anosmia juga merupakan salah satu gejala awal terpapar COVID-19. Sebelum adanya keluhan anosmia, pihak ponpes diketahui menggelar sebuah acara yang dihadiri pihak luar.
"Di sekolah itu ada kegiatan pembinaan, ada yang orang luar, ada juga sebelumnya kasus yang dianggap tipes lalu dibawa pulang ke Tangerang. Saat diperiksa disana hasilnya positif (COVID-19), itu kejadian pertama pada 2 November," tutur Ajat.
Selain para santri, seluruh pembimbing, guru dan mereka yang berada di lingkungan ponpes akan menjalani pemeriksaan tes swab yang dilakukan pihak GTPP COVID-19 Kabupaten Sukabumi. Saat ini seluruh santri menjalani isolasi dan karantina mandiri di lingkungan ponpes.
Petugas Puskesmas Sekarwangi Cibadak Ajat Munajat mengatakan hingga kini proses swab test kepada seluruh santri terus dilakukan. "Kalau jumlah terakhir 253 siswa, belum dengan pembimbing dan guru ada 94 orang masih dalam proses," kata Ajat melalui sambungan telepon.
(sya/bbn)