Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, Senin (10/8/2020). Mulai dari kecelakaan maut di Tol Cipali yang menyebabkan delapan orang tewas hingga RSUD Cibabat ditutup imbas kasus COVID-19 di Kota Cimahi terus meningkat.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:
Kecelakaan Maut di Tol Cipali
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan lalu lintas terjadi di KM 184.300 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Senin (10/8/2020). Delapan orang tewas akibat kejadian tersebut.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Menurut Syahduddi, kecelakaan melibatkan kendaraan elf dengan minibus itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
"Meninggal dunia delapan orang. Luka ringan 14 orang, dan luka berat satu orang," kata Syahduddi dalam keterangan yang diterima detikcom.
Syahduddi menjelaskan tentang kronologi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan delapan orang itu. Kejadian itu berawal saat kendaraan elf bernomor polisi D-7013-AN melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan. Saat di lokasi kejadian, elf tersebut oleng ke jalur seberang, jalur arah Jakarta dan menabrak minibus bernomor polisi B-2918-PKL.
"Korban meninggal dunia dievakuasi di RSUD Arjawinangun. Untuk korban luka-luka dibawa ke RSUD Mitra Plumbon," katanya.
"Situasi saat ini seluruh korban dan kendaraan yang terlibat laka lantas sudah dievakuasi. Arus lalu lintas sudah lancar dan normal kembali," kata Syahduddi menambahkan.
Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan Polda Jabar dan Polresta Cirebon sudah melakukan olah TKP. Barang bukti, termasuk dua kendaraan yakni elf dan minibus jenis Toyota Rush sudah diamankan petugas.
"Dugaannya mungkin mengantuk. Karena elf itu belok ke kanan, menyeberang ke jalur sebelah. Ke jalur B (Jateng-Jakarta)," kata Kushariyanto kepada awak media seusai menengok kondisi korban luka di RS Mitra Plumbon Cirebon.
Awalnya elf berpenumpang 16 orang itu melaju dari arah Jakarta menuju Jateng. Saat di lokasi kejadian, elf tersebut tiba-tiba oleng dan terguling ke jalur seberang, jalur Jateng-Jakarta. Menurut Kushariyanto, elf sempat melayang dan menabrak Toyota Rush yang melaju ke arah Jakarta.
"Perkiraan kita (elf) kecepatan tinggi. Bisa jadi (di atas 100 km/jam). Di Cipali ini kan ada pemisah jalur tol antara A dan B, ya bentuknya cekungan. Karena kecepatan tinggi, otomatis (terkena cekungan) melayang dan menimpa Rush yang menuju Jakarta," kata Kushariyanto.
Menurut Kushariyanto, sopir Toyota Rush selamat, hanya mengalami luka. Sedangkan, sopir elf meninggal dunia.
Tonton video 'Kecelakaan Maut Cipali, Polisi Duga Sopir Elf Ngantuk':
Apollinaris Darmawan Jadi Tersangka
Polisi telah menetapkan Apollinaris Darmawan sebagai tersangka karena unggahan bernada SARA melalui media sosial.
"Jadi hari Minggu kemarin kita tetapkan sebagai tersangka dan kita tahan di Sat Reskrim Polrestabes Bandung," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (10/8/2020).
Galih mengatakan polisi memiliki alat bukti atas perkara tersebut, termasuk unggahan-unggahan Apollinaris di media sosial dengan tulisan yang dianggap menghina agama Islam.
"Ada beberapa yang kita jadikan bukti selain dari media sosial, juga ada video pendek terkait apa yang disampaikan yang bersangkutan terhadap agama muslim," katanya.
Apollinaris sendiri diamankan di kediamannya di Jalan Jatayu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Sabtu (8/8) lalu. Dalam kasus ini, polisi menjerat Apollinaris dengan Pasal 45 huruf A ayat 2 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sebelumnya, seorang kakek di Bandung bernama Apollinaris Darmawan diduga melakukan penghinaan terhadap agama. Pria tersebut pun kini sudah diamankan polisi.
Diamankannya Apollonaris tersebut terekam video. Detik-detik penangkapan itupun beredar luar di media sosial (medsos). Seperti dilihat detikcom pada Minggu (9/8/2020) pukul 14.20 WIB, video menunjukkan Apollinaris yang berambut putih itu dimasukkan petugas ke dalam mobil polisi.
Saat diamankan, banyak warga di lokasi kejadian yang belakangan diketahui di sekitar Jalan Jatayu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Terdengar, warga tampak marah-marah kepada pria tua tersebut.
"Bapak maksudnya apa pak menghina Islam?," ucap seorang pria dalam video tersebut.
"Kamu juga beragama kan, kami tidak pernah menghina agama kamu ya," kata pria lainnya dalam video.
Polisi yang mengamankan meminta warga bersikap tenang. Polisi kemudian memasukkan pria yang terlihat tak mengenakan baju itu ke dalam mobil.
Begal Sadis Serang Sejoli di Bandung
Aksi begal berpisau di Kota Bandung terekam kamera CCTV. Pelaku menyerang dua sejoli yang tengah duduk di depan rumah.
Rekaman CCTV itu beredar luas di media sosial. Dalam videonya yang dilihat detikcom, Senin (10/8/2020) pukul 10.00 WIB, terlihat dua orang terdiri pria dan wanita duduk di depan rumah. Seorang pria berhelm mendatangi sejoli yang nongkrong tersebut.
Pelaku langsung menyerang kedua korban. Dalam rekaman CCTV berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat begal mengayunkan lengannya ke arah dua korban.
Kedua korban sempat melawan. Namun begal berpisau itu terus menyerang korban.
Menurut Rahayu, pelaku membawa pisau saat menyerang korban.
"Ada dua anak yang nongkrong, tiba-tiba didatangi seseorang yang membawa pisau," kata Rahayu.
Dia mengatakan korban sempat melawan. Pelaku lari usai diteriaki oleh korban. Pelaku datang bersama tiga orang lainnya. Namun, ketiga orang tersebut hanya menunggu di atas motor dari kejauhan.
"Tiga orang menunggu di depan menggunakan dua sepeda motor," kata dia.
Informasi dihimpun, begal itu merampas barang berharga milik korban.
"Dilawan, sehingga orang yang membawa pisau tersebut melarikan diri sambil diteriaki begal," kata Rahayu.
"Kerugian materi berupa satu buah HP yang dibawa Kabur oleh pelaku," ucapnya.
Menurut Rahayu, dua orang korban tersebut merupakan calon pasangan suami istri. Kejadian berawal saat korban tengah ngobrol berdua lalu didatangi oleh seorang pelaku menggunakan helm yang langsung menyerang.
"Atas kejadian tersebut, korban berteriak begal. Pelaku kemudian kabur. Kejadian tersebut didengar warga sekitar yang kemudian keluar rumah," tuturnya.
RSUD Cibabat Akan Di-Lockdown
Pemerintah Kota Cimahi bakal menerapkan lockdown untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat menyusul melonjaknya kasus positif Corona Virus Disease atau COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, saat ini ada 12 kasus positif COVID-19 di lingkungan RSUD Cibabat. Rinciannya 1 nutrisionis, 3 petugas distribusi makanan, 4 pengelola makanan, 3 perawat, dan 1 bidan.
Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengungkapkan lockdown untuk RSUD Cibabat bakal dilaksanakan paling cepat Selasa (11/8/2020) hingga beberapa hari selama pelaksanaan swab test dilakukan.
"Ada rencana lockdown RSUD Cibabat karena penambahannya sampai 12 kasus. Kalau sekarang kan baru poliklinik dan rawat jalan saja," ungkap Ajay saat ditemui, Senin (10/8/2020).
Sementara itu, Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibabat Reri Marliah menyebut mulai hari ini pihaknya sudah tidak menerima pasien baru masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Dari hari ini kita sudah memulai kita tidak menerima pasien masuk ke IGD. Jadi pasien yang masih di IGD dirujuk ke rumah sakit tipe C atau ke RS Dustira," ungkap Reri.
Lockdown tersebut dalam rangka pelaksanaan swab test untuk seribu pegawai RSUD Cibabat dan juga menghentikan penyebaran COVID-19.
"Mungkin mulai besok, nanti resminya mungkin nunggu arahan dari Pak Wali Kota dulu. Lockdownnya sampai pemeriksaan swab test berakhir," jelasnya.
Saat ini berdasarkan data di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi total kasus positif COVID-19 sebanyak 153 kasus. Rinciannya 36 orang positif aktif, 113 dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal dunia.
"Sampai hari ini masih ada penambahan sampai lima kasus positif COVID jadi totalnya ada 36 kasus. Lonjakannya cukup drastis," kata Ajay.
Pihaknya juga menjadwalkan pelaksanaan swab test ulang pada kontak erat orang positif COVID-19 di RSUD Cibabat dan di lingkungan Pemkot Cimahi.
"Kita akan langsung lakukan swab test lagi. Di RSUD Cibabat ada sekitar seribu karyawan yang akan swab test, mulai besok rencananya. Di Pemkot masih didata, karena hari ini masih ada yang swab test susulan," terangnya.
Ajay meminta agar masyarakat Cimahi tetap menerapkan protokol kesehatan mencegah semakin melonjaknya penambahan kasus positif COVID-19.
"Tetap terapkan protokol kesehatan karena kondisi saat ini persis seperti lima bulan lalu waktu kasus COVID-19 di Cimahi pertama muncul, tapi lebih parah karena penambahannya sangat cepat," tandasnya.
Uji Vaksin Sinovac, Jumlah Relawan Masih Kurang 600 Orang
Sehari jelang pelaksanaan uji klinis vaksin Corona Sinovac Selasa (11/8/2020) besok, jumlah relawan masih kurang 600 orang dari target yang ditetapkan yaitu 1.620 orang.
"Sudah 1.020 (relawan)," kata Manajer Lapangan Uji Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana, Senin (10/8/2020).
Dia mengatakan, terdapat salah satu nama pejabat yang dipastikan ikut sebagai relawan, yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sementara itu, dia memastikan belum ada kepala daerah lain di Bandung dan sekitarnya yang mengikuti jejak Gubernur. "Tidak ada," ujarnya.
Ia menjelaskan pendaftaran relawan masih akan dibuka hingga 31 Agustus 2020 atau bisa lebih cepat hingga kuota relawan terpenuhi.
Uji klinis vaksin fase tiga ini akan dilaksanakan di enam lokasi, di antaranya Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit, dan Puskesmas Dago.
Pada hari pertama pelaksanaan uji klinis, rencananya akan dilakukan maksimal 20 sampai 25 orang per hari di setiap lokasi pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi aspek kewaspadaan terhadap pandemik COVID-19.
Khusus di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, pihaknya akan lebih dulu melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sejumlah relawan, dilanjutkan dengan pemberian vaksinasi besok.
"Vaksinasi besok di eyckman, iya hanya yang di eyckman saja (didahulukan pemeriksaan)," ucapnya.