Pemerintah Kota Cimahi bakal menerapkan lockdown untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat menyusul melonjaknya kasus positif Corona Virus Disease atau COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, saat ini ada 12 kasus positif COVID-19 di lingkungan RSUD Cibabat. Rinciannya 1 nutrisionis, 3 petugas distribusi makanan, 4 pengelola makanan, 3 perawat, dan 1 bidan.
Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengungkapkan lockdown untuk RSUD Cibabat bakal dilaksanakan paling cepat Selasa (11/8/2020) hingga beberapa hari selama pelaksanaan swab test dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada rencana lockdown RSUD Cibabat karena penambahannya sampai 12 kasus. Kalau sekarang kan baru poliklinik dan rawat jalan saja," ungkap Ajay saat ditemui, Senin (10/8/2020).
Sementara itu, Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibabat Reri Marliah menyebut mulai hari ini pihaknya sudah tidak menerima pasien baru masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Dari hari ini kita sudah memulai kita tidak menerima pasien masuk ke IGD. Jadi pasien yang masih di IGD dirujuk ke rumah sakit tipe C atau ke RS Dustira," ungkap Reri.
Lockdown tersebut dalam rangka pelaksanaan swab test untuk seribu pegawai RSUD Cibabat dan juga menghentikan penyebaran COVID-19.
"Mungkin mulai besok, nanti resminya mungkin nunggu arahan dari Pak Wali Kota dulu. Lockdownnya sampai pemeriksaan swab test berakhir," jelasnya.
Saat ini berdasarkan data di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi total kasus positif COVID-19 sebanyak 153 kasus. Rinciannya 36 orang positif aktif, 113 dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal dunia.
"Sampai hari ini masih ada penambahan sampai lima kasus positif COVID jadi totalnya ada 36 kasus. Lonjakannya cukup drastis," kata Ajay.
Pihaknya juga menjadwalkan pelaksanaan swab test ulang pada kontak erat orang positif COVID-19 di RSUD Cibabat dan di lingkungan Pemkot Cimahi.
"Kita akan langsung lakukan swab test lagi. Di RSUD Cibabat ada sekitar seribu karyawan yang akan swab test, mulai besok rencananya. Di Pemkot masih didata, karena hari ini masih ada yang swab test susulan," terangnya.
Ajay meminta agar masyarakat Cimahi tetap menerapkan protokol kesehatan mencegah semakin melonjaknya penambahan kasus positif COVID-19.
"Tetap terapkan protokol kesehatan karena kondisi saat ini persis seperti lima bulan lalu waktu kasus COVID-19 di Cimahi pertama muncul, tapi lebih parah karena penambahannya sangat cepat," tandasnya.
Tonton juga 'Angka Reproduksi Covid-19 di Jabar Naik jadi 1,05':