Ia menjelaskan ada 6 pasien meninggal yang pemulasaraan jenazah dengan tata cara protokol COVID-19. Pasien itu berasal dari Panumbangan, Cipaku, Panjalu, Rajadesa, Tambaksari dan Banjarsari.
"Sekali lagi kami tegaskan tuduhan rumah sakit 'nakal' itu tidak benar," ucap Rizali menegaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Pimpinan rapat Banggar DPR RI Said Abdullah menilai realisasi serapan anggaran kesehatan ramai dibahas lantaran tidak sesuai ekspektasi. Ia meminta Meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan rendahnya serapan anggaran kesehatan pada program penanganan virus Corona.
Ia menyampaikan tindakan 'nakal' rumah sakit saat pandemi Corona. Said mencontohkan ada masyarakat yang terkena diabetes selama tiga tahun, namun setelah meninggal dunia dinyatakan karena COVID-19.
"Telisik punya telisik kalau dinyatakan COVID anggarannya lebih besar," ujar Said di ruang rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7).
Dia meminta Terawan menjelaskan permasalahan yang terjadi di lapangan. "Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral di mana-mana," kata Said.
(bbn/bbn)